"Siap, untuk berbakti kepada negara, nusa dan bangsa," sebut saya dengan penuh keyakinan.
"Bohong, coba katakan yang sesungguhnya," sanggah lelaki itu dengan mata melotot.
"Siap, benar pak!" tambah saya.
"Sanggup kamu berbakti kepada negara, nusa dan bangsa tanpa makan dan minum?" tanya pewawancara itu.
"Ulangi pak, supaya dapat gaji," jawab saya.
"Berarti, kamu masuk sekolah kedinasan ini supaya dapat pekerjaan, lalu diberi gaji berupa uang. Artinya, kamu ingin masuk sekolah kedinasan ini untuk mencari uang? Benar begitu?" tambah lelaki berkumis tebal itu.
"Siap, benar pak!" jawab saya singkat.
Edisi wawancara itu benar-benar tak terlupakan. Terbukti memang, dari sejak itu sampai hari ini, bekerja memang untuk mencari uang. Meskipun sering diperhalus dengan istilah mencari rezeki.
Uang memang sesuatu yang sangat penting. Bahkan dalam peribahasa lawas di Aceh jelas disebut-sebut: "Meunyo tan peng dijaroe, seupot lam nanggroe peungeuh lam rimba [apabila tak ada uang ditangan, dunia serasa gelap, yang terang hanya dalam rimba]."
Uang tingkatkan rasa percaya diri
Sebegitu bernilaikah uang? Benar, uang adalah alat tukar yang sah di suatu negara (dunia). Dengan uang, siapapun bisa menukar (membeli) benda atau barang yang diminati. Bisa menikmati hiburan, traveling keliling dunia, bahkan apapun omongannya akan didengar orang.