Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jualan Lontong, Nenek Ini Sukses Sarjanakan Keempat Anaknya

20 Juli 2017   23:00 Diperbarui: 24 Juli 2017   00:15 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nenek Muriati, penjual lontong sayur pada Warung Kartika Takengon (Dokumen Pribadi)

"Usaha ini punya sejarah panjang. Aku bisa membiayai sekolah keempat anakku sampai jadi sarjana, ya dari hasil jualan lontong sayur dan cendol," ungkap nenek Muriati.

Kini, nenek Muriati bersama karyawatinya yang mengelola usaha tersebut. Sementara, keempat anaknya hidup terpencar, tinggal didekat tempat kerjanya masing-masing. Meskipun berjauhan, nenek Muriati merasa anak-anaknya berada didekatnya. Kenapa?

Sebab, media jejaring sosial (medsos) dan teknologi informasi berhasil memperpendek jarak dan waktu antara ibu dengan anak, antara nenek dengan cucu. Bahkan, dengan menggunakan panggilan video WA atau Messenger, dia serasa berada didepan anak cucu. Ketika itulah kesempatan si nenek memberi wejangan dan nasehat.

Pendeknya, kebahagiaan seorang ibu sudah diraih oleh nenek Muriati dengan keberhasilan menyekolahkan keempat anaknya. Hanya satu lagi impian yang belum terwujud, apa itu? Naik haji ke baitullah.

"Dengan izin Allah, saya ingin menunaikan ibadah haji ke tanah suci dari hasil usaha jualan lontong sayur ini," pungkas alumni pertama SMAN 2 Takengon itu.

Ini video penuturan lengkap nenek Muriati tentang kisah hidupnya:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun