Berada dalam gubuk sauna itu seperti berada dalam panci kukusan. Sebentar saja berkurung di situ, keringat sudah bercucuran dari seluruh tubuh. Lebih-lebih suhu udara di kawasan itu mencapai 30 C, maka pemanasan bukan hanya berasal dari bawah, juga dari atap dan dinding.
Selesai sauna atau mandi uap, dilanjutkan berendam dalam kolam air panas jernih. Letaknya bersebelahan dinding dengan gubuk sauna. Sebenarnya, selagi musim hujan adalah waktu paling pas berendam dalam kolam air panas ini sembari menikmati telor rebus.
Memang, para pedagang minuman ringan disana menyediakan berpapan-papan telor ayam mentah. Telor itu bukan untuk konsumsi rumah tangga warga desa setempat, tetapi dijual kepada para pengunjung sebagai makanan ringan.
Cukup membayar Rp 2000 per butir, para pedagang itu akan merebus telor tersebut ke sumber mata air panas di kaki bukit tandus itu. Lima belas menit kemudian, telor itu sudah bisa diambil dan siap menjadi santapan, baik sambil sauna atau berendam dalam kolam air panas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H