Strateginya? (1) Transformasi struktur ekonomi; (2) Memperkokoh keterkaitan ekonomi antar daerah; (3) Peningkatan produktivitas nasional; (4) Peningkatan daya saing nasional.
Lalu, bagaimana strategi jangka menengah 2015-2019? Ini strateginya:
- Perekonomian diarahkan agar lebih mandiri dan mendorong bangsa Indonesia ke arah yang lebih maju dan sejahtera;
- Pertumbuhan ditopang oleh peningkatan daya saing melalui peningkatan efisiensi dan produktifitas;
- Peningkatan nilai tambah perekonomian, dengan titik berat pada transformasi industri yang berkelanjutan dan peningkatan sektor jasa unggulan terhadap perekonomian;
- Sektor-sektor strategis ekonomi domestik akan lebih digiatkan dengan prioritas pada kedaulatan pangan, kemaritiman, kedaulatan energi, serta upaya untuk mendorong industri pengolahan dan pariwisata;
- Stabilitas ekonomi yang terjaga dititikberatkan pada upaya untuk menjaga kepercayaan pasar dan menjaga daya beli masyarakat;
- Penciptaan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan [berkualitas];
- Pertumbuhan ekonomi juga diarahkan untuk tetap berkelanjutan dengan pengelolaan sumberdaya alam secara efisien, industrialisasi berkelanjutan yang secara keseluruhannya disertai dengan penerapan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan.
Dengan strategi tersebut, kemana arah Rencana Kerja Pembangunan [RKP] 2017? Dikatakan oleh Menteri Bambang: “Memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antarwilayah.” Pra kondisinya: pertumbuhan inklusif dan berkeadilan serta inflasi terkendali.
Melalui 3 dimensi pembangunan, yaitu dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor unggulan dan dimensi pemerataan dan kewilayahan, diharapkan akan (1) menurunkan tingkat pengangguran terbuka [TPT]; (2) mengurangi kemiskinan; (3) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia [IPM]; dan (4) Mengurangi ketimpangan [meningkatkan taraf hidup penduduk 40% ekonomi terbawah]. Dengan demikian akan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan daya saing [nilai tambah dan produktifitas].
Apa target 2017 untuk tingkat pengangguran terbuka, kemiskinan, gini rasio dan IPM? Menteri Bambang mengharapkan tingkat pengangguran terbuka berada pada angka 5,3-5,6%; kemiskinan pada angka 9,5-10,5%; gini rasio pada angka 0,38 dan IPM pada angka 75,7. Mungkinkah dicapai? Dengan menggunakan pendekatan hati seperti dicanangkan Menteri Bambang, tidak tertutup kemungkinan bahwa target itu akan tercapai. Bravo Pak Menteri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H