Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

KRL Commuter Line Bagaikan Kereta Wisata

29 November 2015   19:12 Diperbarui: 29 November 2015   19:12 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tanya ihwal coffee shop kepada lelaki paruh baya yang duduk disisi kiri, katanya tidak tersedia di KRL itu. Lelaki itu menambahkan, nanti di Stasion Bogor banyak restoran yang menyediakan aneka makanan dan minuman. Dia menunjuk poster yang tertempel di dinding gerbong, salah satunya larangan makan-minum dalam gerbong.

Memang, salah satu sumber sampah adalah kemasan dan sisa makanan-minuman. Kalau dibebaskan makan dan minum dalam gerbong KRL, maka sampah tidak akan pernah habis. Wajar apabila gerbong KRL Commuter Line yang kami tumpangi cukup bersih, lantaran tidak ada sampah sisa makanan dibuang dilantai gerbong. Setelah menikmati perjalanan hari itu, hanya satu kata yang dapat saya sampaikan kepada manajemen KRL Commuter Line: HEBAT. Kalau disediakan satu gerbong khusus untuk coffee shop, saya ingin katakan: SANGAT HEBAT, lantaran KRL ini bisa menjadi obyek wisata alternatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun