Peningkatan permintaan kopi Gayo ditandai oleh angka ekspor kopi Gayo tahun 2013 berdasarkan Surat Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK) yang dikeluarkan Pemkab Aceh Tengah mencapai 4.604 ton (US$ 276,5 juta) atau rata-rata 383,6 ton per bulan. Dibandingkan ekspor kopi Gayo tiga bulan pertama tahun 2014, terjadi lonjakan permintaan. Data SPEK kopi Gayo dari Aceh Tengah memperlihatkan bahwa rata-rata ekspor kopi tahun 2014 mencapai 520,5 ton per bulan.
Wajar jika kemudian Wakil Dubes RI untuk Belgia, Ignacio Kristanyo Hardojo, jauh-jauh dari Brussels menyempatkan diri untuk meninjau kebun kopi rakyat, prosesing dan pengolahan kopi di Takengon. Dari Banda Aceh, Wakil Dubes Ignacio harus menempuh jalan darat sepanjang 350 Km menuju ke kawasan pedalaman Aceh itu. Perjalanan itu semata-mata untuk berkenalan langsung dengan kopi Gayo, kilahnya.
[caption id="attachment_324096" align="aligncenter" width="560" caption="Wadubes Ignacio dan Bupati Nasaruddin mengamati benih kopi yang mulai tumbuh didalam polybag."]
Senin (12/5/2014) lalu, Wakil Dubes Ignacio berkunjung ke unit pembenihan kopi milik warga Kung, Aceh Tengah. Di lokasi itu, wajah Ignacio terlihat terkagum-kagum diantara hamparan kecambah kopi. Dia mengaku tidak menduga jika wilayah yang dikunjunginya itu benar-benar sebagai pusat pengembangan kopi arabika.
Wakil Dubes Ignacio juga berkesempatan mengunjungi KBQ Baburrayan di Pegasing Aceh Tengah. Tempat itu adalah salah satu pengolahan kopi untuk keperluan ekpor kopi Gayo ke luar negeri. Kopi Gayo yang diekspor harus lolos test cup.
Wakil Dubes Ignacio diberi kesempatan melakukan test cup untuk membedakan cita rasa kopi Gayo. Dia mengakui, aroma kopi Gayo sangat tajam dan menonjol. Setelah itu, Ignacio melanjutkan perjalanan ke sejumlah kebun kopi petani yang terletak di Kecamatan Bies.
“Nama Kopi Gayo sudah cukup terkenal di Eropa. Kita harus sepakat menyebut kopi ini dengan nama kopi Gayo saja. Apalagi kopi Gayo sudah memiliki indikasi geografis, tentu akan memiliki nilai lebih untuk pasar Eropa. Saya akan berjuang memperkenalkan kopi Gayo di Eropa,” sebut Wakil Dubes Ignacio kepada Bupati Aceh Tengah, Ir. Nasaruddin, MM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H