Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ancaman Momok Matematika, Takut?

27 September 2014   06:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:19 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411749976585474194

Sebab, tambah Iwan, dari beberapa opsi menyelesaikan operasi matematika, biasanya ada opsi yang sangat dipahami atau disukai siswa. “Tidak masalah jika setiap anak berbeda cara penyelesaiannya,” ungkap Iwan.

Coba lihat dalam kehebohan nilai matematika 20, pada kasus 4x6 harusnya ditulis 6x4 karena terdapat 6 kali angka empatnya. Kemudian, si guru sepertinya tidak memperhatikan soal nomor tiga yaitu 7+7+7 tertulis 7x3, ternyata dianggap salah oleh guru. Jika mengacu pada soal nomor satu yang dianggapkan salah oleh guru, seharusnya soal nomor tiga benar.

“Seharusnya hal tersebut dianggap benar saja, asal siswanya paham dalam menanggapi permasalahan dalam pelajaran matematika,” tambah Iwan.

Menyangkut dengan kemampuan siswa di Aceh Tengah dalam memahami operasi matematika, Iwan merasa prihatin. Banyak guru SD yang tidak mengerti konsep dasar matematika, karena si guru berasumsi bahwa akan ada guru SMP yang mengajarkannya. Begitu juga dengan guru SMP, dia juga berasumsi akan ada guru SMA yang mengajarkannya.

“Saya sering kalang kabut saat menghadapi siswa baru di SMA, karena harus mengulang kembali pelajaran matematika SD dan SMP,” pungkas bujangan itu.

Darmawan Masri menyarankan, kompetensi guru SD harus ditingkatkan, termasuk dalam mata pelajaran matematika. Sebab, pendidikan dasar adalah fondasi yang menjadi dasar untuk jenjang pendidikan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun