Mohon tunggu...
Muhammad Syifa
Muhammad Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Senang membaca, menulis, memotret, berakting, dan mendengarkan musik. Suka kopi, susu, kopi susu, dan air putih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Diri Remaja: Antara Penerimaan dan Harapan

20 Desember 2024   13:03 Diperbarui: 20 Desember 2024   13:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja adalah salah satu fase paling penting dalam kehidupan seseorang. Ini adalah periode di mana individu mulai membentuk identitas diri, mengembangkan konsep diri, dan mempelajari cara berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Dalam proses ini, remaja sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari lingkungan sosial maupun dari dalam diri mereka sendiri. Bagaimana mereka memandang diri sendiri, merespons kritik, dan mengelola emosi menjadi penentu utama dalam membentuk karakter mereka di masa depan. Untuk menggambarkan perjalanan ini, kita akan melihat refleksi pribadi dari Rizky Ramadhan, siswa kelas 12 SMK Muhammadiyah 4 Jakarta, yang berbagi pandangan tentang penerimaan diri dan harapan masa depan.

Konsep Diri Positif

1. Mengenali Kelebihan dan Kekurangan Diri

   Rizky merasa nyaman dengan dirinya yang sekarang karena merasa lebih aktif dan peka terhadap orang lain. Meskipun memiliki kekurangan seperti merasa terlalu bersemangat sendirian, ia tetap menerima dirinya apa adanya. Baginya, memahami dan menerima kelebihan serta kekurangan adalah bagian dari proses menjadi pribadi yang lebih baik.


2. Merasa Diterima dan Dihargai

   Meski tidak selalu mendapatkan penghargaan dari semua orang, Rizky merasa diterima di lingkungan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki komunitas yang mendukung dapat meningkatkan rasa dihargai. Ia juga menyadari bahwa penerimaan sosial tidak selalu bersifat universal, sehingga penting untuk menemukan lingkungan yang sesuai.

3. Menjaga Optimisme di Tengah Tantangan

   Keyakinan bahwa masa depan akan membawa hari-hari yang lebih baik menjadi sumber kekuatan bagi Rizky. Sikap optimis ini membantunya menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri. Ia percaya bahwa meskipun hidup penuh dengan ketidakpastian, semangat untuk terus maju harus selalu dipertahankan.

4. Mengelola Emosi dalam Konflik

   Dalam menghadapi konflik, Rizky memilih untuk diam sejenak untuk meredakan emosi. Pendekatan ini menunjukkan kemampuan mengontrol diri dan menghindari respons yang impulsif. Dengan cara ini, ia bisa berpikir lebih jernih dan menemukan solusi yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun