Mohon tunggu...
Muhammad Syah Nuruddin
Muhammad Syah Nuruddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Hobi bermain alat musik, basket

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Pancasila di era modern

1 Februari 2025   23:08 Diperbarui: 1 Februari 2025   23:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengenal Kembali Pancasila: Filosofi Hidup yang Terlupakan di Era Modern

Istilah "Pancasila" pasti familiar bagi setiap warga Indonesia. Kita telah diajarkan lima prinsip dasar negara ini sejak kecil. Namun demikian, muncul sebuah pertanyaan penting: sudahkah kita benar-benar memahami makna terdalam dari Pancasila? Nilai-nilai penting ini tampaknya mulai hilang dari kesadaran masyarakat kita di tengah derasnya arus modernisasi dan digital. Melihat lebih jauh, ternyata Pancasila memiliki kearifan yang sangat penting untuk menghadapi tantangan modern.

Memaknai Ulang Lima Sila dalam Konteks Kekinian

Pancasila bukanlah sekumpulan aturan yang harus diingat. Lima silanya, yang terdiri dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adalah nasihat praktis yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita bahas setiap hubungannya dengan situasi saat ini.

Sila pertama kepada Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan lebih dari sekadar mengakui eksistensi Tuhan. Prinsip ini menekankan bahwa keharmonisan antar umat beragama dan penghormatan terhadap keyakinan yang berbeda sangat penting. Dalam era di mana konflik berbasis agama masih sering terjadi, memahami sila ini secara menyeluruh menjadi semakin penting.

Tantangan Era Digital dan Jawaban Pancasila

Revolusi digital telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain dan berbicara. Media sosial terkadang justru menjauhkan yang jauh. Di sinilah pentingnya sila kedua—Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Prinsip ini mengingatkan kita untuk mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan bahkan saat kita berinteraksi dengan orang lain melalui dunia virtual.

Persatuan bangsa sering diancam oleh fenomena echo chamber dan polarisasi media sosial. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menawarkan cara baru untuk menangani perbedaan pendapat di internet. Kita diajak untuk melihat keberagaman sebagai mozaik indah yang memperkaya bangsa kita daripada terjebak dalam konflik.

Demokrasi di Era Modern: Perspektif Pancasila

Sila keempat, yang membahas musyawarah dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan, menawarkan solusi halus untuk tantangan demokrasi modern. Prinsip ini mengingatkan pentingnya percakapan konstruktif dan pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di tengah maraknya politik identitas dan populisme.

Keadilan sosial, sebagai sila terakhir, Indonesia masih memiliki banyak masalah dengan keadilan sosial. Akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan keterbatasan finansial masih menjadi masalah penting. Meskipun demikian, Pancasila menegaskan bahwa mencapai keadilan sosial adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun