Mohon tunggu...
Muhammad surya Putra Davindra
Muhammad surya Putra Davindra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Teknik Prodi Informatika

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peran QRIS dalam Mendorong Kebiasaan Transaksi Nontunai di Lingkungan Kampus

21 Desember 2024   09:39 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digitalisasi saat ini, perubahan pola transaksi masyarakat menjadi fenomena signifikan, terutama di kalangan mahasiswa. Salah satu upaya mendukung perubahan ini adalah pengembangan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh Bank Indonesia. QRIS dirancang untuk menciptakan sistem pembayaran yang cepat, efisien, universal, dan terintegrasi. Dengan memanfaatkan teknologi QR code, sistem ini memungkinkan transaksi dilakukan tanpa uang tunai, mendukung inklusivitas keuangan di berbagai lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa 

Lingkungan kampus menjadi target potensial dalam penerapan QRIS mengingat mahasiswa sebagai generasi yang akrab dengan teknologi. Namun, meskipun QRIS menawarkan banyak manfaat, masih terdapat kebiasaan transaksi tunai yang kuat di berbagai layanan kampus. Penelitian menunjukkan bahwa banyak mahasiswa masih menggunakan uang tunai karena ketiadaan perangkat pembayaran digital yang memadai dan kurangnya pemahaman tentang manfaat teknologi pembayaran seperti QRIS 

Manfaat QRIS bagi Mahasiswa

QRIS menawarkan solusi relevan bagi mahasiswa dengan mempermudah transaksi dan mendukung pengelolaan keuangan secara modern. Dengan QRIS, mahasiswa dapat melacak pengeluaran secara real-time melalui aplikasi digital, membantu mereka mengembangkan kebiasaan keuangan yang sehat. Selain itu, penerapan QRIS dapat mengurangi ketergantungan pada uang receh yang sering menjadi hambatan dalam transaksi tunai.

Adopsi QRIS juga sejalan dengan gaya hidup digital mahasiswa. Studi di Universitas Pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa mahasiswa zaman sekarang cenderung menerima QRIS karena sifatnya yang fleksibel dan aman. Dengan meningkatnya penetrasi teknologi finansial, kampus memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator dalam mendorong penggunaan QRIS sebagai standar pembayaran digital.

Definisi dan Pengenalan QRIS

QRIS adalah standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk mengintegrasikan berbagai metode pembayaran berbasis kode QR agar dapat digunakan secara universal. Dengan QRIS, pengguna cukup memindai satu kode QR yang berlaku di berbagai platform pembayaran, baik dari bank maupun lembaga non-bank. Sistem ini tidak hanya menyulitkan pengguna tetapi juga memperlambat adopsi teknologi pembayaran digital sebelumnya.

QRIS dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada uang tunai yang sering dianggap berisiko dari segi keamanan. Dengan pembayaran nontunai yang didukung QRIS, masyarakat dapat melakukan transaksi di berbagai sektor seperti transportasi dan pendidikan. Ini membantu mendorong perluasan metode pembayaran digital hingga ke pelosok daerah.

Efisiensi dan Keamanan Transaksi

QRIS tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga aspek keamanan dalam transaksi. Mahasiswa tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar yang berisiko terhadap kehilangan atau pencurian. Dengan menggunakan QRIS, mereka dapat mengakses berbagai metode pembayaran nontunai dengan mudah. Fleksibilitasnya mendukung berbagai platform pembayaran sehingga meningkatkan efisiensi dan menjaga kebersihan dengan mengurangi kontak langsung.

Adopsi QRIS juga berkontribusi pada peningkatan literasi keuangan digital di kalangan mahasiswa. Dengan terbiasa menggunakan teknologi pembayaran modern, mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi tantangan di era digital. Integrasi QRIS di kampus tidak hanya mempermudah pembayaran sehari-hari tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan teknologi keuangan secara bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun