Tiket masuk Candi Prambanan + Ratu Boko: Rp85.000,00
Dikarenakan saya ingin menikmati keduanya saya pun memilih paket Candi Prambanan + Ratu Boko, saya pun ditawari oleh petugas loket apakah ingin menggunakan shuttle car atau menggunakan kendaraan pribadi. Saya lebih memilih menggunakan shuttle car karena ingin menikmati kawasan Candi Prambanan tanpa harus fokus pada saat membawa kendaraan.Â
Perjalanan dari Candi Prambanan menuju Keraton Ratu Boko menempuh waktu 15-20 menit, melalui jalanan yang terbilang cukup kecil. Pada saat saya melihat kanan maupun kiri penglihatan saya disambut oleh candi-candi lain seperti plaosan yang memberikan kesan megah nan indah.
Pada saat saya memasuki kawasan Keraton Ratu Boko, saya langsung disambut dengan pemandangan taman yang luas. Taman Ratu Boko juga menyediakan permainan-permainan masa kecil seperti 'enggrang' yang dapat memberikan perasaan nostalgia masa kecil terhadap saya. Saya pun melanjutkan perjalanan mengelilingi Keraton Ratu Boko hingga ke yang paling atas, di area atas terdapat lapangan luas yang memiliki beberapa pohon besar dan rindang sehingga cocok untuk beristirahat setelah menaiki tangga.
Saya menghabiskan waktu sekitar 45-60 menit di area Ratu Boko, hanya sekedar memandangi keindahan taman dan menikmati semilir angin dibawah pohon besar. Kemudian, tour guide memanggil saya dan mengatakan bahwa shuttle car yang akan membawa kami kembali ke Candi Prambanan sudah tiba dan menunggu dibawah.Â
Saya dan teman saya kembali tiba ke area Candi Prambanan, kami pun langsung memasuki Candi Prambanan. Saya dan teman saya langsung disuguhi penampakan situs bersejarah yang bahkan diakui oleh UNESCO, namun sayangnya sudah tidak bisa masuk lagi ke pura seperti kunjungan terdahulu dikarenakan peraturan yang baru diterapkan pada masa pandemi COVID-19.
Sepanjang perjalanan saya mengelilingi Candi Prambanan saya tidak berhenti merasa terkesan akan desain masing-masing candi, namun saya menemukan suatu fakta menarik yaitu ternyata candi-candi yang saya lihat pada saat ini adalah hasil rehabilitasi akibat gempa yang terjadi pada tahun 2006 yang menghancurkan sebagian besar candi-candi di kawasan Candi Prambanan. Kejadian yang menghancurkan ini dibuatkan monumen pengingat bahwa pernah terjadi gempa yang menyebabkan perlunya rehabilitasi atau pembangunan ulang Candi Prambanan.