“Insya Allah, Bu. Saya akan berusaha selalu.”
Bapak pamit kepada Bu Fauziah. Sekali lagi bapak menyalami kepala sekolahku itu. Tapi sebelumnya aku disuruh bapak maju ke depan dan menyalami Bu Fauziah juga. Aku berdiri dan maju dengan agak malu. Aku salami tangan Bu Fauziah. Bu Fauziah memandangku sembari tersenyum. Kepalaku diusap-usapnya dengan penuh kasih sayang.
“Kau pasti akan merindukan perpustakaan sekolah ini. Nanti kalau sudah masuk SMP, makin giatlah baca buku di perpustakaan ya?”
Aku mengangguk. Bu Fauziah sering melihat aku membaca buku di perpustakaan sekolah. Ruang perpustakaan berada di samping kantor kepala sekolah.
“Terima kasih Bu,” jawabku sembari berjanji akan mematuhi nasihat Bu Fauziah. Aku suka sekali membaca buku, apalagi buku-buku cerita, komik khususnya.
Bapak memboncengku pulang ke rumah. Di jalan bapak bersiul-siul. Ia tampak bergembira sekali. Di belakangnya aku duduk dengan tersenyum pula. Satu urusan sudah selesai. Tamat sekolah dasar. Aku akan menjadi anak SMP tak lama lagi. Tapi akankah bapak mampu menyekolahkan aku nanti? Ah, entahlah. Macam-macam saja pikiranku ketika menatap masa depan yang terasa buram. (bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H