Mohon tunggu...
Muhammad Solihin
Muhammad Solihin Mohon Tunggu... Guru - Seorang pemimpi dan Pengembara kehidupan

Hidup adalah cerita dan akan berakhir dengan cerita pula. muhammad solihin lentera dunia adalah sebutir debu kehidupan yang fakir ilmu dan pengetahuan. menapakin sebuah perjalanan hidup dengan menggoreskan cerita kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bintang Tak Sempurna Rembulan

24 April 2020   22:00 Diperbarui: 26 April 2020   12:33 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga suatu waktu, Seorang kerabat memberi saran. "Coba kau mengasuh anak angkat, Siapa tahu cara itu menjadi jalan bisa hamil." Aku diskusikan saran itu kepada mas Heru. Ternyata Ia setuju saja.

Memang di desaku ada sebuah keyakinan turun temurun, jika sudah berumah tangga cukup lama dan masih belum mendapat keturunan, maka untuk memancing agar diberikan keturunan oleh gusti Allah. Jalanya adalah mengangkat anak. Bahasa umumnya mengadopsi anak.

Kami berdua mencari informasi kesana kemari untuk mengadopsi anak, Akhirnya kami mendapat info, ada anak perempuan berusia satu minggu yang membutuhkan pertolongan untuk diasuh. Asal usul anak perempuan itu tidak jelas siapa bapak biologisnya.

Karena info yang didapat, ibunya hamil tanpa suami dan pada saat melahirkan, ibu si bayi meninggal karena pendarahan hebat. Akhirnya kami setuju untuk mengangkat anak itu sebagai anak.

***

Anak perempuan itu, kami beri nama Bulan. Iya, Rembulan nama lengkapnya. Paras cantiknya lah yang mengilhami nama itu. Pipinya yang merah merona, kulinya kuning langsat, bibirnya yang tipis dengan ciri khas lesung dikedua pipinya. Keberadaan Rembulan membuat rumah tanggaku dan mas Heru semakin berwarna.

Lima tahun berlalu, Rembulan tumbuh menjadi anak perempuan yang berparas cantik. Kami mengasuhnya dengan kasih sayang dan penuh kemanjaan. Apa yang dibutuhkan Rembulan akan kami penuhi dan apa yang dimintanya segera kami turuti. Wajarlah jika aku memperlakukan Rembulan seperti itu. Karena kamii telah lama menantikan kehadiran buah hati dalam rumah tangga kami.

Ternyata kehadiran Rembulan merupakan  keberkahan tersendiri bagi keluargaku. Semenjak Rembulan kami asuh. Rezeki mas Heru semakin lancar. Usahanya semakin maju pesat.

***

Sudah tiga hari ini, tubuhku terasa lemah. Setiap makanan dan minuman yang telan terasa ingin muntah. Akhirnya, mas Heru membawaku rawat inap di Rumah Sakit. Hasil pemeriksaan dokter ternyata aku hamil 3 bulan. Memang bulan ini aku terlambat datang bulan. Betapa senangnya perasaan suamiku mendengar berita itu.

Disaat genap tujuh bulan kandunganku. Mas Heru mengadakan syukuran besar-besaran. Diundang semua warga desa untuk menghadiri selamatan calon jabang bayiku. Dua ekor sapi disembelih untuk memberi makan warga desa. Hiburan wayang kulit digelar semalam suntuk Semua warga menyambut gembira kehamilanku. Banyak doa dan harapan yang di panjatkan untuk bayiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun