Bila aku bermimpi indah, aku tidak pernah lagi mengharapkannya, jika terbangun saat sedang bahagia, aku tak kecewa. Seindah indahnya mimpi cuma mimpi, seburuk-buruknya kenyataan hanya kenyataan.
Sejak aku dipahami, bahwa kenyataan milik manusia itu tidak benar, mulai saat itulah bagiku, mimpi atau prestasi sama saja. Hidup dan mati sama saja.
Di jalan itu, mobil-mobil berhenti, sepeda motor, jamaah masjid, ibu-ibu penjaga warung, anak-anak muda yang rokoknya sudah habis, tukang ojek, semuanya menghampiriku.
Aku lari,
Mereka mengejar,
"Ada apa?" Teriakku,
Mereka mendekat.
Aku kabur
"Tunggu, tunggu!!!"
Mereka teriak
Sekelumit cerita yang ingin ku lanjutkan tapi percuma.