Mohon tunggu...
Moh. Samsul Arifin
Moh. Samsul Arifin Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka membaca dan menulis apa saja

Saya suka menulis, dan membaca apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Galis dan Apa Pedulimu

7 Januari 2021   21:09 Diperbarui: 7 Januari 2021   21:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila aku bermimpi indah, aku tidak pernah lagi mengharapkannya, jika terbangun saat sedang bahagia, aku tak kecewa. Seindah indahnya mimpi cuma mimpi, seburuk-buruknya kenyataan hanya kenyataan.

Sejak aku dipahami, bahwa kenyataan milik manusia itu tidak benar, mulai saat itulah bagiku, mimpi atau prestasi sama saja. Hidup dan mati sama saja.

Di jalan itu, mobil-mobil berhenti, sepeda motor, jamaah masjid, ibu-ibu penjaga warung, anak-anak muda yang rokoknya sudah habis, tukang ojek, semuanya menghampiriku.

Aku lari,

Mereka mengejar,

"Ada apa?" Teriakku,

Mereka mendekat.

Aku kabur

"Tunggu, tunggu!!!"

Mereka teriak

Sekelumit cerita yang ingin ku lanjutkan tapi percuma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun