Kueja tiap suku katamu
Semesra syahadat terakhir meregang nyawa
bersama pipi basah, tak apa kukata
Ku baca masing-masing katamu
Yang tersisa lengkap delapan penjuru
Sebagai pengganti peta rasi bintang di matamu
Ku fasihkan cerita karanganmu
Meski sebagai karangan bunga di kuburanku
Karena tiap drama pasti ada yang mati salah satu
Kuhafalkan nomor halaman mu
Di halaman tamu pulang tanpa sambutmu
Agar bisa menetap meski tak tinggal
Mengubur doa meski tak meninggal
Kau, buku cerita yang tak jua habis sekali baca
Meski lawas sudah, kamus dan rumus dicipta
Wanita adalah kerumitan yang paling sederhana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H