Jadi syair-syair peracau burung gagak, dan burung lain pembawa sial.
Oleh pemuda-pemuda bahkan duda-duda.
Kau, pada akhirnya telah menghidupi imajinasi orang-orang, meski sebentar. Sebelum hilang, dan kita sebagai lelaki harus memulai lagi hitungan, tentang siapa yang kini tersisa, dari semua yang sudah mengulang hilang.
Galis, 2-11-2012
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!