Mohon tunggu...
Muhammad Salmani
Muhammad Salmani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

suka musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menginterview Warga Mengenai Pemanfaatan Lahan di Banjarmasin Selatan

9 Oktober 2024   22:42 Diperbarui: 10 Oktober 2024   01:20 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Muhamad Salmani
Nim    : 2410416310046
Kelas : C

Mahasiswa universitas lambung Mangkurat prodi S1 geografi fakultas ilmu sosial dan politik

Mata kuliah : pengantar lingkungan lahan basah
Dosen pengampu : Dr. Rosalina kumalawati S.Si., M.Si.

Lahan basah adalah ekosistem yang terletak di antara area daratan dan perairan, ditandai dengan genangan air, baik secara permanen maupun sementara. Ekosistem ini mencakup berbagai tipe seperti rawa, paya, dan danau, yang memiliki karakteristik tertentu berdasarkan jenis vegetasi, kedalaman, dan salinitas.

Karakteristik Lahan Basah

1. Genangan Air: Lahan basah memiliki kondisi tanah yang terendam atau jenuh air selama sebagian besar tahun. Ini dapat berupa genangan air tawar, payau, atau air laut.
 
2. Vegetasi:Tumbuhan yang tumbuh di lahan basah, seperti rumput, semak, dan pohon, biasanya memiliki adaptasi khusus untuk bertahan dalam kondisi basah, seperti akar yang dapat bernapas.

3. Tanah: Tanah di lahan basah sering kali bersifat anaerobik (tanpa oksigen), yang memengaruhi proses dekomposisi dan menghasilkan tanah yang kaya akan bahan organik.

Manfaat Ekonomi

Lahan basah juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan:

1. Pertanian dan Perikanan: Banyak lahan basah dimanfaatkan untuk pertanian padi, budidaya ikan, dan penangkapan ikan. Keanekaragaman hayati di lahan basah juga mendukung kegiatan perikanan.

2. Rekreasi dan Pariwisata: Lahan basah sering menjadi tujuan wisata, menarik pengunjung untuk kegiatan seperti birdwatching, memancing, dan ekowisata.

3. Sumber Daya Alam: lahan basah dapat menyediakan bahan baku seperti tanaman obat dan sumber daya lainnya.

Melalui pendekatan ini, saya ingin mendorong kesadaran masyarakat tentang potensi besar yang dimiliki lahan basah dan  dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan .  Dengan demikian, wawancara ini bukan hanya sekadar pengumpulan data, tetapi juga merupakan langkah awal untuk membangun  mengenai pengembangan potensi lahan basah di daerah ini.

Responden 1 : yang memiliki ternak sapi . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan daging , susu yang bisa sebagai pangan manusia dan juga kotorannya bisa di manfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan . Responden ini juga menyatakan  Pengelolaan pakan dan nutrisi yang efektif untuk sapi di lahan basah memerlukan beberapa teknik khusus agar produktivitas ternak dapat meningkat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Pemilihan Pakan yang Tepat
2. Manajemen Gizi
3. Fermentasi Pakan
4. Penyediaan Air Bersih
5. Pemberian Suplemen  


Dengan menerapkan teknik-teknik ini secara konsisten, pengelolaan pakan dan nutrisi di lahan basah dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas sapi dan keberhasilan usaha peternakan.

Responden 2 : yang memiliki budidaya tanaman sayur . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi menghasilkan pendapat tambahan melalui penjualan sayur dan juga sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan serta mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat. Responden ini juga mengatakan Budidaya sayuran di lahan basah menghadapi beberapa tantangan yaitu :


1. Kelebihan air dapat menyebabkan pembusukan akar dan penyakit tanaman.
- Kualitas Tanah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sayuran.
- Penyakit dan Hama
- perubahan Iklim Variabilitas cuaca dan kenaikan permukaan air dapat mempengaruhi hasil panen.
- Keterbatasan  Akses ke lahan basah mungkin sulit, terutama saat musim hujan.
- biaya Produksi


Mengatasi tantangan ini memerlukan perencanaan yang baik, penggunaan teknologi yang tepat, dan praktik budidaya yang berkelanjutan.

gambar 2 geotagging/dokpri
gambar 2 geotagging/dokpri

Responden 3 : yang memiliki budidaya tanaman padi . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi sebagai sumber bahan pangan dan juga sebagai sumber energi dan karbohidrat. Responden ini juga mengatakan Untuk meningkatkan keuntungan dari usaha padi di lahan basah, beberapa strategi pemasaran yang dapat diterapkan meliputi:


- Pemasaran Langsung: Jual padi langsung ke konsumen melalui pasar petani,  meningkatkan keuntungan.
- pemasaran Berkelanjutan: Tampilkan  pertanian yang berkelanjutan dalam pemasaran, untuk menarik konsumen
- Promosi Musiman : Manfaatkan momen tertentu, seperti panen raya, untuk mengadakan promosi.
Dengan strategi ini, usaha padi di lahan basah dapat lebih menguntungkan.

gambar 3 geotagging/dokpri
gambar 3 geotagging/dokpri

Responden 4 : yang memiliki budidaya tanaman hias . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi pengembangan wisata menjadi wisata tanaman hias . Responden ini juga mengatakan ada cara mengembangkan wisata tanaman hias yaitu :


- Menentukan Lokasi Strategis :Pilih tempat yang menarik dan mudah diakses.
- diversifikasi Tanaman: Tawarkan berbagai jenis tanaman hias yang unik.
- Fasilitas Pendukung :Sediakan area toko tanaman.
- Acara Spesial:  Selenggarakan festival atau pameran tanaman.
Dengan langkah-langkah ini, usaha dapat  berkembang secara efektif.

gambar 4 geotagging/dokpri
gambar 4 geotagging/dokpri

Responden 5 : yang memiliki tambak ikan . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi pendapatan tambahan melalui penjualan seperti usaha kuliner perikanan ,makanan dan cemilan berbahan ikan . Responden ini juga mengatakan Ada beberapa jenis ikan yang cocok untuk dibudidayakan di lahan basah, di antaranya:
1. Ikan Lele :
   - keunggulan : Tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, cepat tumbuh, dan memiliki permintaan pasar yang tinggi. Lele juga dapat dibudidayakan di kolam yang tidak terlalu dalam.
2. Ikan Nila :
   - keunggulan: Pertumbuhan yang cepat dan mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan baru. Ikan ini juga memiliki rasa yang disukai banyak orang.
3. Ikan Gurame:
   - keunggulan : memiliki nilai jual yang tinggi dan mudah dibudidayakan. Gurame juga tahan terhadap kondisi air yang kurang baik.
4. Ikan Patin :
   - keunggulan: Pertumbuhannya cepat dan dagingnya bernilai ekonomi tinggi. Patin juga dapat dibudidayakan di berbagai kondisi.
5. Ikan Koi:
   - Keunggulan: Tidak hanya dibudidayakan untuk konsumsi, tetapi juga sebagai ikan hias. Koi memiliki nilai jual yang tinggi di pasar hias.

Masing-masing jenis ikan ini memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri yang membuatnya ideal untuk budidaya di lahan basah.

gambar 5 geotagging/dokpri
gambar 5 geotagging/dokpri

Responden 6 : yang memiliki usaha bebek . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi pendapatan tambahan melalui penjualan seperti telur , daging yang dapat menjadi kuliner . Responden ini juga mengatakan Ternak bebek memiliki beberapa keuntungan dibandingkan ternak unggas lain, antara lain:


1. Adaptabilitas: Bebek dapat bertahan di berbagai jenis lingkungan dan lebih tahan terhadap kondisi lembab.
2. Kualitas Daging:  Daging bebek dikenal memiliki rasa yang lebih kaya dan tekstur yang baik, sehingga sering dicari di pasaran.
3. Produksi Telur: Bebek, khususnya bebek petelur, dapat menghasilkan telur dengan kualitas tinggi yang memiliki permintaan baik.
4. Pakan : Bebek dapat memanfaatkan pakan yang lebih variatif, termasuk sisa makanan dan pakan alami seperti serangga.
5. Kesehatan: Bebek cenderung lebih tahan terhadap penyakit tertentu dibandingkan dengan unggas lain, yang dapat mengurangi biaya perawatan.
6. Pemeliharaan : Ternak bebek relatif mudah dalam hal perawatan dan tidak memerlukan ruang yang terlalu luas.
7. Produksi Limba : Kotoran bebek memiliki nilai guna sebagai pupuk organik yang baik untuk pertanian.
Dengan berbagai keuntungan ini, ternak bebek bisa menjadi pilihan yang menguntungkan.

gambar 6 geotagging/dokpri
gambar 6 geotagging/dokpri

Responden 7 : yang memiliki usaha ternak ayam . Menurutnya lahan basah ini memiliki potensi pendapatan tambahan melalui penjualan telur , daging yang dapat di buat juga menjadi sebuah kuliner . Responden ini mengatakan Untuk meningkatkan keberlanjutan ternak ayam di lahan basah, langkah-langkah yang dapat diterapkan meliputi:


1. Pemilihan Varietas :Pilih ayam yang tahan terhadap kelembapan dan penyakit.
2. Manajemen Pakan:  Gunakan pakan berkualitas dan sumber pakan lokal.
3. Desain Kandang:  Buat kandang dengan ventilasi baik untuk menghindari kelembapan.
4. Drainase yang Baik: Implementasikan sistem drainase untuk mencegah genangan air.
5. Penggunaan Probiotik:  Tambahkan probiotik untuk mendukung kesehatan pencernaan.
6. Rotasi Penggembalaan: Terapkan rotasi untuk mengurangi tekanan pada lahan.
Langkah-langkah ini membantu menjaga kesehatan ternak dan memaksimalkan penggunaan lahan basah.

gambar 7 geotagging/dokpri
gambar 7 geotagging/dokpri

Responden 8 : yang memiliki usaha ternak kambing , dikarenakan responden tidak bisa di ajak foto jadi responden hanya memberikan dan menyatakan  pendapat menurutnya lahan basah ini memiliki potensi untuk pendapatan tambahan melalui penjualan daging , susu dan juga dapat di jadikan kuliner . Responden ini juga mengatakan Ternak kambing memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan ternak hewan lain, antara lain:


1. Modal Awal Rendah: Kambing membutuhkan biaya investasi awal yang lebih rendah dibandingkan dengan sapi atau domba.
2. Pemeliharaan Mudah: Kambing memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan dan lebih mudah dalam perawatannya.
3. Produksi Cepat: Kambing dapat berproduksi lebih cepat, dengan periode bunting sekitar 5 bulan dan bisa melahirkan lebih dari satu anak.
4. Pakan Fleksibel: Kambing dapat memanfaatkan pakan yang beragam, termasuk limbah pertanian.
5. Hasil Ganda :Selain daging, kambing juga dapat menghasilkan susu dan kulit, memberikan sumber pendapatan tambahan.
6. Pasar yang Stabil: Permintaan daging dan susu kambing seringkali stabil, terutama di daerah tertentu.
7. Ramah Lingkungan: Kambing dapat membantu mengendalikan pertumbuhan gulma dan menjaga kebersihan lahan.
Keuntungan-keuntungan ini menjadikan ternak kambing sebagai pilihan yang menarik bagi banyak peternak.

gambar 8 geotagging/dokpri
gambar 8 geotagging/dokpri

Responden 9 : yang memiliki budidaya balai benih ikan , dikarenakan responden tidak bisa di ajak foto bersama jadi responden hanya memberikan dan menyatakan pendapat menurutnya lahan basah ini memiliki potensi menghasilkan benih ikan dan untuk membina usaha budidaya ikan rakyat dalam rangka peningkatan produksi perikanan. Responden ini juga mengatakan Balai Benih Ikan (BBI) mengembangkan berbagai jenis benih ikan yang berkualitas untuk mendukung budidaya perikanan. Beberapa fokus pengembangan di BBI meliputi:


1. Produksi Benih Ikan:Pembibitan ikan air tawar dan laut, seperti ikan nila, lele, dan bandeng.
2. Pemuliaan Ikan: Meningkatkan kualitas genetik ikan untuk ketahanan terhadap penyakit dan pertumbuhan yang lebih cepat.
3. Penyuluhan dan Pelatihana: Memberikan informasi dan keterampilan kepada petani ikan tentang teknik budidaya yang baik.
4. Penelitian: Melakukan penelitian terkait dengan pola pemeliharaan, pakan, dan kesehatan ikan.
5. Pengelolaan Sumber Daya: Mengembangkan strategi untuk pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan.
Dengan fokus ini, BBI berkontribusi pada peningkatan produksi perikanan dan kesejahteraan masyarakat.

gambar 9  geotagging/dokpri
gambar 9  geotagging/dokpri

Responden 10 : yang memiliki budidaya tanaman pangan singkong , di karenakan responden tidak bisa di ajak foto bersama jadi responden hanya memberikan dan menyatakan pendapat menurutnya lahan basah ini memiliki potensi menghasilkan pendapat dari singkong yang bisa di jadikan kripik , tepung dan pakan ternak . Responden ini juga mengatakan  Tiga perawatan singkong agar menghasilkan produk berkualitas adalah:


1. Pemilihan Varietas: Pilih varietas unggul yang sesuai dengan iklim dan tujuan produksi untuk memastikan hasil yang optimal.
2. Pemeliharaan Tanaman: Lakukan penyiraman yang cukup, penyiangan gulma, dan pemupukan teratur untuk mendukung pertumbuhan yang sehat.
3. Pengendalian Hama dan Penyakit: Monitor secara berkala dan lakukan tindakan pengendalian jika ada hama atau penyakit untuk menjaga kualitas tanaman.

gambar 10 geotagging/dokpri
gambar 10 geotagging/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun