Mohon tunggu...
Muhammad Salim
Muhammad Salim Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

saya merupakan pribadi yang suka menelusuri sejarah dan juga ilmu pengetahuan, khususnya tentang pesantren dan peradabannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

5 Oktober 2024   21:27 Diperbarui: 5 Oktober 2024   21:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal Refleksi dwi mingguan ini adalah bagian dari tugas yang harus dilakukan oleh kandidat guru penggerak. Selama modul 1.1., yang membahas filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, saya bermaksud untuk merefleksikan semua kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran saya sebagai calon guru penggerak.

Untuk menyelesaikan tugas ini, saya menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, dengan mengajukan pertanyaan berikut:

Konsekuensi

Selama pelatihan guru penggerak ini, saya mengalami banyak perasaan. Di satu sisi, saya merasa senang karena mengikuti pelatihan ini memberi saya banyak pengalaman, tetapi saya juga takut jika saya tidak dapat menyelesaikan semua tugas yang diberikan, terutama karena waktunya sangat lama.

Selama pelatihan guru penggerak ini, saya mengalami banyak perasaan. Di satu sisi, saya merasa senang karena mengikuti pelatihan ini memberi saya banyak pengalaman, tetapi saya juga takut jika saya tidak dapat menyelesaikan semua tugas yang diberikan, terutama karena waktunya sangat lama. Saya takut tidak bisa menyelesaikan semua tugas yang diberikan, terutama karena saya tidak memahami IT dengan baik dan takut tidak bisa membaginya. Selain itu, saya khawatir tentang tugas utama saya sebagai pendidik dan takut tidak bisa membaginya. Ada banyak kekhawatiran lain yang kadang-kadang membuat saya putus asa dan tidak semangat.Tapi karena ada dukungan dari rekan kelompok di CGP yang lain, kekhawatiran itu bisa diatasi dengan baik, meskipun terkadang saya panik karena ada tugas di LM yang belum saya selesaikan.

Saya berusaha untuk tetap sehat dan berdoa kepada Allah SWT agar dia memberi saya kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugas saya sebagai guru dan menyelesaikan semua tugas yang diberikan kepada guru penggerak. Jika tugas belum selesai, saya kadang-kadang panik.  

Namun, deadline untuk mengunggah tugas harus sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan. Saya sering merasa gelisah karena takut meninggalkan tugas guru karena harus fokus pada tugas-tugas CGP. Namun, mengingat tugas guru untuk mendidik dengan kemajuan zaman, saya berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas CGP ini dengan baik.

Saya merasa khawatir, tetapi saya juga bahagia dan senang bisa mengikuti pendidikan guru penggerak ini, karena melewati seleksi tahap 1 dan 2 sangat sulit. Selama pelatihan guru penggerak ini, saya mulai menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan saya. Rasa sayang saya terhadap siswa semakin meningkat sebagai hasil dari pembelajaran yang berorientasi pada anak. Saya tidak lagi melihat siswa dengan sering. 

bercanda, mengganggu teman-temannya, dan bermain-main di kelas sebagai anak yang nakal, yang harus ditegur karena saya tahu bahwa sifat anak adalah bermain. Kemudian muncul gagasan saya untuk mengubah pembelajaran yang kaku menjadi pembelajaran yang menarik sehingga siswa merasa senang. Sebagai guru, keinginan saya semakin besar untuk mengajarkan murid saya tentang keadaan alam dan jaman. Sehingga mereka dapat mencapai tingkat kebahagiaan dan keamanan yang setinggi-tingginya, saya ingin melakukannya dengan penuh kesabaran.

Fakta (Peristiwa): Ceritakan tentang pengalaman Anda saat mengikuti pelajaran minggu ini atau saat aksi nyata di kelas. Apa keuntungan yang saya dapatkan sebagai hasilnya? Selain itu, ceritakan masalah atau kesulitan yang Anda temui selama pembelajaran minggu ini. Apa yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan yang ada.

Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda saat belajar? Apa yang terjadi pada saya ketika saya menerapkan tindakan nyata dalam kelas? Beritahu saya apa yang membuat Anda merasa seperti itu. Penemuan (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya pelajari dari pengalaman ini? Apa hal baru yang saya ketahui tentang diri saya sebagai hasil dari upaya ini?
Future (Penerapan) : Bagaimana jika saya melakukan hal yang sama di masa depan? Apa yang akan saya lakukan setelah peristiwa ini?

Hasil: Selama pelajaran ini, saya belajar banyak hal baru tentang filosofi Ki Hajar Dewantara. Saya memperoleh pengetahuan baru yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan saya sebagai pendidik. Melalui 6 Dasar Pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya memiliki keyakinan bahwa mendapat bekal yang tidak ternilai harganya.

Sebagai seorang pendidik, saya harus mengajarkan anak-anak menggunakan trilogi pendidikan, yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat.

Saya harus memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan minat, bakat, dan kreatifitas mereka karena saya menyadari bahwa anak-anak memiliki kodrat yang bebas. Ini akan memungkinkan mereka untuk mengembangkan potensi terbaik mereka.

Sebagai pendidik, saya diharuskan untuk mengabdi kepada anak-anak saya dan menjadikan mereka subjek daripada objek. Selain itu, saya harus memperhatikan bahwa siswa bukanlah kertas yang dapat digambar sesuai keinginan saya karena mereka lahir dengan sifat yang tidak jelas. Tugas kita harus menebalkan garis-garis samar itu agar dia dapat menjadi manusia seutuhnya. Setiap proses pendidikan harus mengintegrasikan penerapan budi pekerti yang luhur untuk mencapai profil siswa Pancasila: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, berpikir kritis, dan kreatif.

Seorang pendidik dapat digambarkan sebagai petani yang menanam jagung. Untuk memastikan bahwa tanaman jagung tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi, Anda hanya dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman jagung, memberi pupuk dan air, dan membasmi ulat-ulat.

Future (Penerapan)

Saya akan melakukan upaya terbaik saya untuk mencapai tujuan pembelajaran saya di kelas. Banyak hal yang akan saya benahi selama bertahun-tahun, tindakan saya dalam kaitannya dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara jauh dari kata sempurna.

Agar kelas menjadi lebih interaktif dan menyenangkan, pembelajaran berpusat pada siswa harus segera diganti dengan pembelajaran berpusat pada siswa. Proses pembelajaran harus memungkinkan anak-anak untuk memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk menemukan jati dirinya dan menjadi manusia seutuhnya. Mengarahkan bukan lagi sesuatu yang harus dipertahankan, tetapi kita harus mengubahnya dengan mengajarkan peserta didik untuk menggunakan potensi alam yang mereka miliki sejak lahir untuk mengubahnya ke arah yang lebih baik. Kita juga harus mengajarkan mereka tentang dunia saat ini, sehingga mereka lebih mudah mengatasi masalah di masa kini dan masa mendatang. Ini akan membantu mereka menjadi manusia yang baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun