Jika Anda sudah mengenali apa kelebihan dan kekurangan, maka itu selangkah lebih dekat dengan kenyamanan hidup Anda.
Sebab, Anda tahu mana kelebihan yang akan Anda gunakan untuk kebermanfataan orang lain, mana kelemahan Anda yang perlu disadari dan tidak perlu disesali.
Ya kalau diminta tolong orang dan Anda tidak sanggup, cukup katakanlah tidak mampu/bukan bidangnya. Jadi, tidak perlu menguasai semua hal/bidang, sebab itu akan menjadikan Anda frustasi.
Kemudian, dalam al-Hujurat ayat 18 diterangkan bahwa,
 "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Bekerja keras itu tidak menjamin kaya, tetapi yang perlu diingat adalah seringkali manusia itu tinggi harapan dan ekspetasi. Dan kita tahu semua, jika tinggi ekspetasi, maka bersiaplah untuk kecewa. Ini termasuk cara yang kedua: tidak berharap berlebihan.
Kalau kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib, "Aku sudah pernah merasakan kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia."
Dan itu akan senada kepada pepatah dalam filosofi jawa yang berbunyi,Â
"Sepi ing pamrih, rame ing gawe." Artinya sedikit pamrih dan banyak bekerja.
Pamrih itu mengharap upah atau imbalan dari orang lain. Kalau dalam konteks Anda bekerja dalam perusahaan, pamrih itu sebuah keharusan.
Tetapi jika dalam konteks berkeluarga, bermasyarakat, ataupun bersosial lain, maka jangan pamrih atas kerja keras Anda