Kesalahan yang ketiga, menulis beradasarkan prinsip idealism, bukan pragmatisme. Idealisme itu menulis tanpa ada melihat kebutuhan para pembaca, berkebalikan dengan pragmatism.
Kebutuhan pembaca itu bisa diartikan dengan melihat berita terkini dan kebutuhan yang pembaca perlukan. Misal, berita terkini adalah isu perang Rusia dan Ukraina.
Maka, jika Anda menuliskan sebuah tulisan tentang hal tersebut, bisa jadi orang tertarik untuk membaca.
Atau pembaca Indonesia itu sangat kurang pengetahuannya tentang jurnal ilmiah. Maka, jika Anda menuliskan cara sederharana menulis jurnal ilmiah, bisa jadi orang itu tertarik.
Jadi, survei kebutuhan pembaca menurut penulis sangat perlu dilakukan. Agar Anda menulis sekian banyak itu memang tulisan Anda banyak dibutuhkan dan dibaca, bukan asal-asalan menulis saja.
By: M. Saiful Kalam
Source: Pengalaman Pribadi
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H