Referensi: pengalaman pribadi
Seringkali suasana huja itu membawa kenangan tersendiri. Pasti tidak jarang diantara kita kalau ketika mendengar suara gemerisik air hujan yang jatuh di tanah, ingatan/kenangan pada masa lalu kita seakan dapat kita ingat dan rasakan kembali.
Kenangan itu bermacam-macam bentuknya. Kadang kita tiba-tiba ingat dengan seseorang yang begitu amat kita sukai dan cintai.Â
Kadang kita ingat tentang dendam/amarah kita yang begitu berkobar-kobar terhadap seseorang. Kadang juga, mimpi indah yang muncul begitu saja.Â
Apapun bentuknya, salah satu manfaat hujan yang kali ini saya fokus bahas adalah sebagai obat mujarab bagi pelupa (orang yang mudah lupa).Â
Jadi, seakan ingatan kita kembali begitu tajam dan berfungsi tinggi. Memori otak yang begitu penting yang dulu kita lupa, sekarang menjadi teringat kembali.Â
Untuk alasan ilmiahnya? Sebenarnya saya sendiri belum membaca referensi/penelitian mengenai hujan ini. Tapi, ya karena pendapat yang didapat dari banyak orang itu bisa jadi referensi (meski tidak formal), mak tak mengapalah untuk dibahas.Â
Untuk alasanya kenapa hujan bisa meningkatkan ingatan/memori otak karena hampir seluruh panca indra kita menangkapseluruh fenomena hujan.Â
Misal, mata yang melihat rintik hujan, telinga yang mendegar gemerisik hujan di tanah, kulit yang merasakan dinginnya hujan, dan hidung yang membau aroma tanah yang terkena hujan (aromanya khas ya).
Karena hampir seluruh panca indra kita menangkap, kan artinya ke-empat panca indra kita berfungsi secara bersamaan. Berarti itu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap otak. Jadinya, otak kita menangkap fenomena yang banyak dan berfungsi yang membaik berkat semua panca indranya.Â
Nah, karena otak berfungsi lebih dari pada hari biasanya, maka ketika hari hujan tiba, beberapa memori di dalam otak terlukiskan kembali.Â
Pernah mendengar istilah dejavu? Dejavu sendiri adalah istilah yang digunakan ketika seseorang merasa seperti berasa di masa lalunya. Jadi kayak terulang kembali atau flasback di masa lalu.Â
Biasanya saya sendiri saat hujan, memanfaatkan momen ini untuk menulis. Menulis disaat hujan itu memang sesuatu banget. Apalagi menulis diari, sangat dijamin bakal membuat hati senang. Karena kita menulis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kita.Â
Kita tentu tidak akan bisa menulis sesuatu kalau tidak mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang sesuatu itu juga.Â
Makanya, kalau kita berasa si bangku sekolah/kampus, sebelum menulis makalah/artikel untuk penugasan, maka kita diwajibkan untuk membaca beberapa referensi (entah jtu buku, jurnal, dsb).Â
Itu tujuannya semata-mata agar kita mampu menguasai apa yang kita tulis.Â
Akan sangat berbeda kalau kita menulis apa yang tidak kita tahu (kadang dijumpai praktik plagiasi). Coba ketika ia disuruh menjelaskan, dapat dipastikan gelagapan.Â
Baik, kembali lagi ke pembahasan. Jadi, hujan itu membaww manfaat yang banyak, salah satunya sebagai obat mujarab buat pelupa.Â
Selain itu, hujan sendiri mampu membuat ingatan kita semakin tajam. Dengan kata lain, hujan secara tidak langsung memberikan manfaat berupa pengetahuan masa lalu, yang itu sangat berfungsi ketika hendak menulis.
Jangan pernah membenci hujan ya. Sebab, manfaat yang didapat itu banyak. Mungkin hujan menyebabkan kita basah kuyup saat perjalanan menuju tempat belajar/kerja. Namun tidak lantas menjadikan kita untuk membencinya.Â
Justru seharusnya kita senang dan berterimakasih dengan kedatangan si hujan. Hujan itu pembawa rahmat bagi bumi dan seisinya. Menjadikan yang gersang menjadi subur, yang pelupa menjadi ingat kembali
by: M. Saiful Kalam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI