Pernah mendengar istilah dejavu? Dejavu sendiri adalah istilah yang digunakan ketika seseorang merasa seperti berasa di masa lalunya. Jadi kayak terulang kembali atau flasback di masa lalu.Â
Biasanya saya sendiri saat hujan, memanfaatkan momen ini untuk menulis. Menulis disaat hujan itu memang sesuatu banget. Apalagi menulis diari, sangat dijamin bakal membuat hati senang. Karena kita menulis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kita.Â
Kita tentu tidak akan bisa menulis sesuatu kalau tidak mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang sesuatu itu juga.Â
Makanya, kalau kita berasa si bangku sekolah/kampus, sebelum menulis makalah/artikel untuk penugasan, maka kita diwajibkan untuk membaca beberapa referensi (entah jtu buku, jurnal, dsb).Â
Itu tujuannya semata-mata agar kita mampu menguasai apa yang kita tulis.Â
Akan sangat berbeda kalau kita menulis apa yang tidak kita tahu (kadang dijumpai praktik plagiasi). Coba ketika ia disuruh menjelaskan, dapat dipastikan gelagapan.Â
Baik, kembali lagi ke pembahasan. Jadi, hujan itu membaww manfaat yang banyak, salah satunya sebagai obat mujarab buat pelupa.Â
Selain itu, hujan sendiri mampu membuat ingatan kita semakin tajam. Dengan kata lain, hujan secara tidak langsung memberikan manfaat berupa pengetahuan masa lalu, yang itu sangat berfungsi ketika hendak menulis.
Jangan pernah membenci hujan ya. Sebab, manfaat yang didapat itu banyak. Mungkin hujan menyebabkan kita basah kuyup saat perjalanan menuju tempat belajar/kerja. Namun tidak lantas menjadikan kita untuk membencinya.Â
Justru seharusnya kita senang dan berterimakasih dengan kedatangan si hujan. Hujan itu pembawa rahmat bagi bumi dan seisinya. Menjadikan yang gersang menjadi subur, yang pelupa menjadi ingat kembali
by: M. Saiful Kalam