Filateli adalah studi atau penelitian mengenai prangko dan sejarah pos, juga menyangkut pada kegiatan koleksi, dan apresiasi pada prangko serta produk filateli lainnya. Filateli sendiri merupakan kegiatan mengumpulkan, merawat, mempelajari, dan mensosialisasikan prangko dan benda pos lainnya yang dapat dilakukan melalui sistem pembinaan yang terencana.Â
Juga menyelenggarakan pameran , workshop, lokakarya, penyuluhan dan berbagai lomba filateli di tingkat nasional maupun internasional yang bertujuan untuk memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat, terutama bagi generasi muda suatu bangsa.Â
Di Indonesia, dalam rangka mengembangkan dunia filateli telah menetapkan tanggal 29 Maret sebagai Hari Filateli Nasional. Penetapan Hari Filateli Nasional tertsebut berawal dari peristiwa berkumpulnya para kolektor prangko di Batavia (Jakarta) pada tanggal 29 Maret 1922. Mereka mendirikan klub filateli dengan nama "Postzegelverza melaars Club Batavia".Â
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia perkumpulan tersebut berubah nama tetapi masih dengan istilah bahasa Belanda menjadi " Algemene Vereeniging voor Philatelisten in Indonesia".Â
Pada tahun 1953 berubah nama menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI), lalu berubah lagi menjadi Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) pada tahun 1965. Setelah berlakunya ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, namanya mengalami penyesuaian menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) yang berlaku sejak tahun 1985 sampai sekarang.Â
Hari Filateli Indonesia 29 Maret ditetapkan pertamakali oleh komunitas penggemar prangko yang tergabung dalam PFI pada  saat FIAPEXCO Meeting di Yogyakarta, yaitu sebuah pertemuan tingkat tinggi dari Federasi Organisasi Filatelis se Asia -- Pasifik. Hari Filateli Indonesia tersebut pertama kali ditetapkan pada tahun 2006 yang ditandai dengan penerbitan prangko seri Hari Filateli.
    Sebagai filatelis (kolektor benda filateli) saya mengamati, bahwa dunia filateli di Indonesia tidak seramai sebelum masa pandemi Covid-19. Adanya larangan berkumpul selama pandemi Covid-19, membuat kegiatan filateli di berbagai tempat di Indonesia mengalami kevakuman.Â
Di Pusat Filateli Jakarta misalnya, pegiat filateli sangat jauh berkurang karena banyak yang terserang Covid-19. Apalagi dengan semakin ramai hiruk-pikuk khalayak bermedsos, semakin jarang orang bersurat dengan menggunakan prangko.Â
Pusat Filateli di Kantor Pos Pasar Baru yang dulu ramai pegiat filateli, sekarang sudah berubah fungsi menjadi pusat bisnis khususnya kuliner. Tetapi aulanya yang luas bisa untuk tempat pesta dan kegiatan pertemuan.