Mohon tunggu...
muhammad sadji
muhammad sadji Mohon Tunggu... Lainnya - pensiunan yang selalu ingin aktif berliterasi

menulis untuk tetap mengasah otak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah si Meong dan si Hook

30 Januari 2023   22:54 Diperbarui: 30 Januari 2023   23:03 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anjing dan Kucing Berteman. (Sumber: Pintar Pet)

Siang panas terik. Sudah tiga hari ini hujan tidak kunjung turun pada hal mestinya sudah musim hujan. Tetapi memang patut juga disyukuri, hujan turun yang bagaikan diatur berjadwal, dengan diseling cuaca panas dan curah hujan yang tidak terlalu lama dan tidak lebat sehingga Kawasan Jatikramat terhindar dari bahaya banjir.

Si Hook adalah seekor anjing jantan yang gagah dan ada pemiliknya.Tetapi karena diumbar begitu saja, maka dia seenaknya berkeliaran dan berkelana sampai ke bak-bak sampah para tetangga. Di komplek perumahan Jatikramat juga banyak yang memelihara kucing. Adalah si Meong, seekor kucing berpostur besar dan gagah yang tetap saja suka mengudak-udak bak sampah seperti si Hook walaupun dicukupi makanannya oleh pemiliknya. Suatu hari, Hook dan Meong berebut sampah sisa makanan di bak sampah warga yang habis mengadakan pesta. 

Sisa makanan melimpah, ada sisa ayam goreng, ayam panggang, daging dan lain-lain. Si Meong sedang melahap makanan dengan asyik ketika si Hook datang untuk maksud yang sama. Ini adalah pertemuan langsung mereka yang pertama walau pun sudah sejak lama hidup bertetangga di satu komplek perumahan. Guk...guk, guk...hardik si Hook menegur si Meong. "Kenapa kamu cari makan di sini? Ini kan wilayahku!", kata si Hook membentak. Yang dijawab oleh si Meong dengan agak takut tetapi juga siap bertarung :

Baca juga: Puisi Si Uci

"He...ngeeong...,aku juga suka cari makan di sini! Makanan kan banyak, ayo kita makan sama-sama, nggak usah kita berantem!", ajak si Meong dengan gaya memelas seolah menyerah kalah tetapi penuh kewaspadaan yang tinggi untuk menghadapi serangan si Hook. "Okey, kita makan bareng, bagi daging ayamnya dong!", sambut si Hook memulai makan dengan lahapnya. Semenjak itu si Hook dan si Meong bersahabat dengan baik, saling memberi salam kalau kebetulan bertemu. Juga saling memberi kabar dan bercerita, kapan saja dan di mana saja ketika mereka bertemu.

                                                                      *****

       Siang itu, si Hook tampak tiduran sendirian di jalanan beraspal yang diteduhi pohon rindang. Kepalanya ditaruh atau disandarkan di jalanan dengan kaki depan berselonjor ke depan, sedangkan kaki belakang juga berselonjor ke belakang. Si Meong yang sedang melintas, tiba-tiba datang mendekat dan menyapa : "Hai Hook, kenapa kamu kelihatannya sedang bersedih. Apa yang kau pikirkan kawan?". Sambil menitikkan air mata, si Hook bercerita tentang apa yang jadi pikirannya sejak beberapa hari ini. 

"Kamu enak Meong, walau pun kotoranmu baunya sangat tidak sedap, tetapi orang umumnya menyayangi kamu. Kalau saja ada temanmu yang mati tertabrak kendaraan bermotor, semua orang pasti menolong dan menguburkan dengan ritual agama yang khusuk, mereka takut kualat dan takut berdosa!", cerita si Hook. Lalu, apa yang membuatmu sedih seperti ini?", tanya si Meong penasaran. Si Hook melanjutkan keluhannya : 

"Beberapa waktu yang lalu Majikanku terlibat perang mulut melalui w/a group, ada yang bilang katanya aku mengotori jalan raya dengan buang kotoran sembarangan dan mengobrak-abrik sampah hingga mengotori jalanan. Gara-gara aku, jadinya antar tetangga bermusuhan, tidak harmonis. Aku takut dan sedih Meong, karena dalil agama disebut-sebut!". 

Dengan posisi duduk, si Meong berusaha menghibur dan memberikan penjelasan panjang-lebar : "Tetapi kamu juga keterlaluan, sampah berserakan di jalanan kan karena kamu dan teman-temanmu yang datang pada malam hari. Juga kotoran teman-temanmu yang buang air besar sembarangan, sehingga kamu juga ikut jadi tertuduh. Apalagi kamu suka menggonggongi siapa saja yang belum kamu kenal. Semua itu memang membuat jengkel orang-orang! 

Tetapi sebagai makhluk ciptaan Tuhan, aku dan kamu seharusnya patut disayang dan mendapat perlindungan. Aku pernah mendengar ceramah agama yang membuatku iri hati sama kamu, Hook. Dikisahkan, ada seorang wanita dan seorang Yahudi yang diganjar Tuhan masuk surga karena pernah menolong seekor anjing yang sedang kelaparan dan kehausan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun