Mohon tunggu...
Muhammad Saddam Husein
Muhammad Saddam Husein Mohon Tunggu... Freelancer - Mentor Sekolah Ekspor

Saya adalah seorang profesional yang berfokus pada komunikasi yang efektif, pengembangan bisnis, ekologi, riset ekonomi, dan kemitraan strategis. Dengan latar belakang di bidang ekologi dan riset ekonomi, saya memiliki pemahaman yang kuat mengenai hubungan antara ekonomi dan keberlanjutan lingkungan, yang saya gunakan untuk mendorong solusi bisnis yang inovatif dan ramah lingkungan. Dalam peran pengembangan bisnis dan kemitraan strategis, saya terbiasa membangun hubungan yang produktif dan berkelanjutan untuk memperluas peluang serta mendukung pertumbuhan bersama. Dengan pendekatan yang berorientasi pada kolaborasi, saya berkomitmen pada pencapaian tujuan jangka panjang yang menguntungkan bagi semua pihak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengetahui Hari Tasyrik, Keutamaan, Amalan, dan Larangannya

19 Juni 2024   00:17 Diperbarui: 19 Juni 2024   00:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor --- Sangat penting untuk memahami keutamaan dan amalan hari Tasyrik, yang terletak tiga hari setelah hari raya Idul Adha.Salah satu hari besar Islam, Idul Adha, diperingati setiap 10 Zulhijah.

Jemaah haji melakukan rukun melempar jumrah di Mina selama Idul Adha, sementara muslim yang tidak berhaji merayakan Lebaran dengan menyembelih hewan kurban.

Hari Tasyrik terjadi tiga hari setelah hari raya Idul Adha. Dengan kata lain, itu terjadi tiga hari setelah Hari Nahar atau 10 Zulhijah.

Pemerintah menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriah pada Sabtu 8 Juni 2024, dan Idul Adha 10 zulhijah bertepatan Senin 17 Juni 2024.

Berdasarkan keputusan tersebut, hari Tasyrik 2024 akan berlangsung selama tiga hari, dan akan dimulai pada hari Selasa, 18 Juni 2024.

Menurut situs web Nahdlatul Ulama (NU), hari Tasyrik mengacu pada tiga hari setelah Idul Adha, yang terjadi pada tanggal 11--12 dan 13 Zulhijah. Hari Tasyrik berasal dari kata "tasyriq", yang berarti menghadap ke timur, atau sinar matahari.

Kata "tasyrik" berasal dari kata Arab "syarraqa", yang berarti "matahari terbit" atau "menjemur". Selain itu, "tasyrik" juga dapat diartikan sebagai menghadap ke arah timur sinar matahari.

Selain itu, Rasulullah SAW melarang berpuasa pada hari Tasyrik. Hal ini disebabkan orang Muslim sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai makanan yang dibuat dari daging hewan kurban.

Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan kurban ketika menunaikan haji. (HR Bukhari, No 1859).

Keutamaan Hari Tasyrik

Menurut situs web UNUSA, tiga hari di bulan Tasyrik dianggap sebagai hari istimewa untuk beribadah. Salah satu keutamaan hari tasyrik adalah karena kebanyakan orang lalai pada saat itu, menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun