"wooolesss cuyyyy...," dengan nada setengah pongah. Walau dalam hatinya berkata "sial, ternyata Timur tahu kesalahanku".
Timur hanya tersenyum lega menunjukkan gigi kuning dengan karang giginya.
Obor yang minyaknya hampir habis membuat mereka berdua tidak lagi menjadi manusia yang utuh. Hanya tampak bergerak gerak dibalik sarung hitam bergaris. . . .
Akhirnya mereka menyelesaikan permainan malam ini tanpa kalah dan menang, namun kopi hitam, satu bungkus rokok dan  lintingan membuat mereka bahagia.
Manusia yang tak tahu menahu akan hiruk pikuk sebuah bangsa, perpolitikan yang tak kunjung berujung. Korupsi yang kian meraja lela, dan masih banyak hal lainnya yang tak mereka pahami namun mereka juga mendapatkan imbasnya. Apakah Indonesiaku Sakit.? _MSS_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H