Mohon tunggu...
Muhammad Sigit Santoso
Muhammad Sigit Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Petani Ilmu

Hanya noda pada debu yang suci

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inner Journey

16 Juni 2022   14:20 Diperbarui: 16 Juni 2022   14:27 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan zaman semakin manjadi, era industry 4.0 pun mulai beralih ke 5.0. dalam buku ini pembaca diajak melihat bagaimana dunia pada 5, 10, 20 tahun mendatang. Lalu dikembalikan kepada diri sendiri tentang keahlian apa yang telah dikuasai. Lantas apa yang harus dilakukan jika belum memiliki keahlian tersebut? Keahlian apa saja yang akan sangat dibutuhkan pada masa itu. Jalan panjang itu tidaklah mudah, maka kembali pada kalimat awal bab buku ini, akan menjadi piihak yang mengubah atau yang diubah? Tips-tips yang ditawarkan dalam buku ini sangat rasional dan relevan apalagi disampaikan dengan bahasa yang cukup familiar membuatnya mudah untuk dipahami.

Pada bagian 9 sub bab akhir membahas tentang bagaimana logaritma kehidupan berjalan, bagaiman konsep dan pola kehidupan menjadi factor pendukung terhadap transformasi diri. Ada istilah MESTAKUNG (semesta mendukung) hal ini tidak terjadi begitu saja. Misalnya tidak melakukan apa-apa tiba-tiba ada orang yang mengantarkan mobil, memberikan uang triliunan, lalu memberikan jabatan. Konsep mestakung tidak demikian, melainkan ada sebab-sebab yang membuat semesta mendukung yaitu, pertama adanya hukum kritis (the power of kepepet) ini terjadi pada setiap manusia dimana ketika keadaan mendesak sesuatu yang mustahil dapat dicapai, kedua  hukum langkah adalah dengan rancangan yang dibuat sedemikian rupa lalu dilakukan dan ketiga hukum tekun, merupakan keistiqomahan dalam mencapai tujuan hidup.

Dan pada sub 3 sub bab akhir membahas tentang self-transforming didalam kehidupan. Menjadi diri yang otentik, genuine, natural, asli hal ini bertolak dari keaslian pribadi diri kit. Kepribadian yang ditampilkan  mencerminkan diri secara alami, tidak perlu kepura-puraan, kepalsuan, imitasi, karena ingin tampil beda yang justru akan menjadi masalah dikemudian hari.

Buku ini juga ditutup dengan epilog yang mengingatkan kita bahwa sejatinya keseluruhan hidup kita tidak terlepas dari Kuasa Allah SWt. Oleh karena itu selain berusaha baik dengan membaca dan mengaplikasikan apa yang tersirat dalam buku tersebut untuk bertransformasi maka kita harus tetap berdo'a kepada Allah dan selalu menigkatkan ketaqwaan kita.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun