Mohon tunggu...
Muhammad Rofy Nurfadhilah
Muhammad Rofy Nurfadhilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan membaca merupakan cara yang paling elok dalam membunuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mencoba Hobi "Trail Running" saat Pandemi, Kenapa Tidak?

26 Juni 2020   02:02 Diperbarui: 26 Juni 2020   02:11 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trail running (foto: https://wallpaperplay.com)

Pandemi belum berlalu, namun bukan halangan bagi penghobi kegiatan outdoor untuk menjajal olahraga baru yang belum sempat digeluti. Salah satunya, trail running.

Olahraga yang mengawinkan running dan susur alam ini, bukan hal baru di Indonesia. Bahkan organisasi pencinta alam sekelas Wanadri pun rutin menyelenggarakannya dalam wadah kegiatan yang diberi nama Wanadri Trail Running.

Atau, sebut saja, Rinjani 100K. Kegiatan-kegiatan tahunan semacam itu, mungkin, saat pandemi seperti ini, tidak terselenggara. Namun, Anda bisa melakukannya sendiri atau bersama komunitas, dengan memperhatikan beberapa protokol kesehatan yang telah ditentukan, tentunya.

Berbeda dengan road running, yang biasa dilakukan di jalanan rata, seperti aspal, trail running akan lebih menantang Anda, karena dilakukan di jalanan yang tak menentu. Sesuai dengan kontur alam atau pegunungan yang akan Anda lalui.

Berbeda pula dengan hiking, trail running tidak harus membawa peralatan camping dengan ransel yang besar-besar, karena tujuannya bukan itu. 

Seperti halnya lari maraton, trail running lebih menguji ketahanan dan kecepatan fisik dalam berlari, namun sambil berburu bonus yang lebih menarik, yaitu suasana alam yang masih hijau dan udara pegunungan yang masih bersih.

Terjalnya jalanan merupakan tantangan yang harus dihadapi. Kontur turun-naik, bebatuan, tanah becek dan kadang suhu pegunungan yang sangat dingin merupakan tantangan yang mengasyikan.

Bagi pemula, seperti halnya penulis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar terhindar dari resiko fisik yang tidak diingankan.

Sepatu

Sepatu yang akan Anda gunakan, misalkan, tidaklah sama dengan sepatu lari biasa. Sepatu trail running cenderung lebih bergerigi, berbeda dengan sepatu road running yang lebih halus.

Sepatu yang sesuai, memungkinkan Anda lebih optimal ketika berlari di jalanan non aspal. Selain, menjaga keselamatan Anda dari jatuh terpeleset, tentunya.

Tas khusus

Tas punggung yang menyerupai rompi merupakan peralatan lain yang lazim digunakan untuk trail running.

Meskipun tidak wajib, namun, mau tidak mau, Anda akan membutuhkannya untuk menyimpan water bladder atau botol minum, karena di hutan, tentunya, Anda tidak akan menemukan warung penjual air mineral.

Selain itu, juga merupakan wadah bagi obat-obatan, nutrisi atau kebutuhan lain sebagai kebutuhan bagi keterjagaan fisik Anda selama berlari.

Mengenali jalur alam 

Bagi pemula, bahkan profesional sekalipun, hal ini cukup penting. Karena, Anda bukan akan melakulan ekspedisi yang ingin mengenal kawasan yang belum terjamah. Namun, lebih kepada susur alam yang lebih ramah dari pada itu.

Berlari di jalur alam yang sudah dikenali, mutlak adanya bagi pemula, maupun kalangan profesional. 

Pemanasan dan asupan nutrisi yang cukup

Menjaga asupan nutrisi beberapa hari atau beberapa saat sebelumya, merupakan keniscayaan, agar kesehatan fisik Anda mendukung penuh bagi kegiatan tersebut.

Termasuk juga, pemanasan sebelum Anda melakukannya, sebagai permulaan agar terhindar dari cedera otot ringan maupun berat.

Memperhatikan jarak tempuh

Berapa kilometer yang akan ditempuh, merupakan pertanyaan yang harus diajukan, karena hal tersebut harus disesuaikan dengan ketahan fisik Anda. Terlebih-lebih, bagi pemula yang belum tahu persis ketahanan fisik yang sesungguhnya.

Melakukannya dengan tenang adalah kunci utama. Meskipun waktu dan kecepatan menjadi indikator, namun hal tersebut jangan dijadikan beban. Bila Anda lelah, maka tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak, atau berjalan dengan perlahan. 

Mengatur ritme gerakan merupakan hal yang harus diperhatikan. Agar kestabilan stamina dapat terjaga, seiring dengan kalori yang Anda buang.

Menikmati suasana alam

Inilah kelebihan dari trail running. Lelah yang mungkin Anda rasakan, akan terobati dengan menikmati seluruh rangkaian perjalanan dalam menyusuri alam terbuka.

Kesehatan fisik akan diperoleh, plus kesehatan mental juga akan diperoleh. Keduanya, akan Anda peroleh langsung satu paket dalam trail running.

Carilah kawasan alam yang berada di dekat rumah, agar Anda tidak harus meninggalkan jauh rumah. Selain menghindari kemungkinan berkerumun saat dalam perjalanan, juga biaya yang Anda keluarkan pun lebih hemat.

Itulah tips sederhana bagi pemula yang ingin menjajal trail running, sebagai hobi baru di saat pandemi.

Selamat mencoba. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun