Mohon tunggu...
Muhammad Rofy Nurfadhilah
Muhammad Rofy Nurfadhilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan membaca merupakan cara yang paling elok dalam membunuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memotivasi Diri saat Berada dalam Ketidakpastian

20 Juni 2020   13:46 Diperbarui: 20 Juni 2020   13:53 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan kedekatan diri pada Tuhan Yang Maha Esa

Memotivasi diri dalam ketidakpastian, salah satunya dapat dimulai dengan meracik diri bagaimana caranya agar hati lebih dekat dengan Sang Maha Pencipta.

Kehidupan beragama memang indah, maka dengan meningkatkan pemahaman diri terhadap agama yang dianut dan diyakini akan jauh lebih indah dan menentramkan.

Seseorang akan menjadi lembut hatinya, lebih peka, dan tak gampang marah, misalkan, karena di dalam agama diajarkan tentang ketundukan dan sikap penerimaan pada hakikat diri yang -sejatinya- adalah milik Tuhan dan akan kembali pula pada Tuhan yang menciptakannya.

Dekat dengan Tuhan bukan berarti menjadi radikal, karena hal itu adalah pemahaman yang salah tentang seruan dakwah. Dekat dengan-Nya, justru akan lebih paham tentang sifat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang dengannya, ia ejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar agama dengan sungguh-sungguh merupakan bagian terpenting dalam memotivasi diri di tengah ketidakpastian, karenanya sesuatu akan menjadi pasti, mengingat, semuanya adalah skenario Tuhan untuk kebaikan manusia seluruhnya. Namun, hikmah itu mungkin saja belum bisa digali, karena kelemahan akal yang belum bisa menjangkau ilmu-Nya.

Memulai diri dengan aktivitas belajar agama dengan mendalam tak kan membuat waktu sia-sia, justru hari-hari akan lebih bermakna. 

Maka, bersegera dalam mendekatkan diri pada Tuhan dengan banyak mempelajari agama-Nya merupakan sebuah keniscayaan dalam memotivasi diri di tengah ketidakpastian.

Berbagi dengan sesama

Semangat berbagi di kala pandemi kini semakin terpupuk, senasib dan sepenanggungan dalam menghadapi musibah menjadi motivasi tersendiri di dalamnya. Sekat-sekat manusia yang beragam telah pudar atas nama persamaan, sebagai makhluk sosial.

Yang tadinya enggan untuk berbagi, saat ini, waktu yang tepat untuk mengetuk pintu hati yang kadang merasa egois.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun