Ketiga, akan melatih kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Karena di dalam metode ini terjalin komunikasi dua arah antara peserta didik dengan resource person.Â
Keempat, adanya kemudahan dalam mengaplikasikan metode ini. Hal ini, dikarenakan setiap sekolah yang berdiri tentunya akan selalu berdampingan dengan masyarakat yang memiliki profesi yang beragam. Maka, mereka dapat dikunjungi oleh para siswa atau diundang oleh pihak sekolah untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya.
Metode ini bisa diaplikasikan di berbagai jenjang pendidikan, seperti di TK, SD, SMP, SMA atau yang sederajat. Mengingat, semua peserta didik pasti memiliki impian atau cita-cita di masa yang akan datang. Â
Akhirnya, yang lebih penting dari metode resource person ini yaitu, tidak hanya guru saja yang dapat ikut andil dalam kemajuan pendidikan di negeri ini, namun seluruh lapisan masyarakat bisa ikut andil berbagi pengalaman; berbagi pengetahuan dengan para siswa di sekolah. Terlebih-lebih dengan para siswa yang ada di pelosok daerah dengan profesi masyarakat yang hampir homogen (sejenis).Â
Seperti di kawasan pertanian misalnya, mereka (para siswa) akan memperoleh pengetahuan yang luas apabila sekolah mereka mengunjungi atau mengundang orang-orang dari berbagai macam profesi. Selain dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi, siswa sendiri dapat belajar bersama dan berbagi pengalaman dengan mereka. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H