Jenis-jenis batuan dan persebarannya di IndonesiaÂ
1.Batuan Beku (Igneous Rock) adalah batuan yang terbentuk ketika magma atau lava membeku dan menjadi padat.
 Proses pembentukan batuan beku terjadi ketika magma (yang sangat panas) berasal dari interior bumi dan keluar ke permukaan bumi atau tetap berada di dalam interior bumi dan perlahan-lahan mendingin.
Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku dibagi menjadi tiga jenis utama:
1.Batuan Beku Dalam (Plutonik/Intrusif)
*Deskripsi: Batuan beku yang terbentuk di dalam kerak bumi. Proses pembekuannya terjadi secara lambat karena berada jauh di bawah permukaan, sehingga kristal yang terbentuk cenderung besar.
*Contoh: Granit, Diorit, dan Gabro.
*Karakteristik: Memiliki butiran kristal yang besar dan kasar, karena magma mendingin sangat perlahan.
2.Batuan Beku Luar (Efusif/Ekstrusif)
*Deskripsi: Batuan beku yang terbentuk ketika magma keluar ke permukaan bumi sebagai lava dan kemudian mendingin dengan cepat. Pembekuan yang cepat menyebabkan batuan ini memiliki kristal yang sangat kecil atau bahkan tidak memiliki kristal sama sekali.
*Contoh: Basalt, Andesit, Obsidian, Pumice (Batu Apung).
*Karakteristik: Tekstur halus atau kaca, dengan kristal yang sangat kecil atau tidak terlihat.
3.Batuan Beku Korok (Hypabisal/Intrusif Sedang)
*Deskripsi: Batuan beku yang terbentuk di antara kerak bumi dan permukaan bumi, dalam retakan atau celah. Pembekuannya lebih cepat daripada batuan beku dalam tetapi lebih lambat daripada batuan beku luar.
*Contoh: Granodiorit dan Diorit.
*Karakteristik: Memiliki kristal yang ukurannya sedang, tidak sebesar batuan beku dalam, tetapi juga tidak sehalus batuan beku luar.
Contoh Batuan Beku dan Persebarannya di Indonesia
*Andesit: Banyak terdapat di daerah pegunungan vulkanik, terutama di Jawa, Sumatra, dan Bali.
*Basalt: Sering ditemukan di daerah-daerah bekas aktivitas gunung berapi, seperti Bali dan Nusa Tenggara.
*Granit: Banyak ditemukan di Pulau Bangka, Belitung, dan sebagian besar Kalimantan.
*Diorit: Dapat ditemukan di beberapa daerah vulkanik di Indonesia, terutama di wilayah pegunungan.
Batuan beku merupakan bukti nyata adanya aktivitas gunung berapi di Bumi, khususnya di Indonesia yang terletak di Cincin Api Pasifik dan memiliki banyak gunung berapi aktif.
2.Batuan Sedimen (Sedimentary Rock) Â adalah batuan yang terbentuk dari penimbunan bahan-bahan yang terbentuk akibat pelapukan atau erosi batuan lain. Proses pembentukan batuan sedimen terjadi secara bertahap melalui pengumpulan, pengendapan, pemadatan, dan sementasi partikel mineral, organik, atau kimia yang dibawa oleh air, angin, atau es.
Ada tiga jenis utama batuan sedimen berdasarkan cara terbentuknya:
1.Batuan Sedimen Klastik
*Deskripsi: Terbentuk dari pecahan-pecahan batuan lain yang mengalami proses erosi dan pelapukan. Fragmen-fragmen ini kemudian terbawa oleh air, angin, atau es hingga akhirnya terendapkan.
*Contoh: Batu Pasir (Sandstone), Konglomerat, Breksi, dan Batu Lempung (Shale).
*Karakteristik: Bertekstur kasar hingga halus tergantung ukuran butirannya. Mengandung lapisan-lapisan yang jelas dan dapat mengandung fosil.
2.Batuan Sedimen Kimia
*Deskripsi: Terbentuk dari proses kimia seperti pengendapan larutan mineral yang mengalami penguapan atau reaksi kimia. Proses ini sering terjadi di daerah laut dangkal atau danau yang menguap.
*Contoh: Batu Gamping (Limestone), Stalaktit dan Stalagmit di gua, dan Garam Batu (Halite).
*Karakteristik: Biasanya memiliki tekstur halus dan terdiri dari kristal mineral. Warna batuan sedimen kimia biasanya lebih seragam.
3.Batuan Sedimen Organik
*Deskripsi: Terbentuk dari akumulasi sisa-sisa organisme seperti tumbuhan dan hewan yang terkubur selama jutaan tahun. Material organik ini kemudian terkompresi dan mengeras menjadi batuan.
*Contoh: Batu Bara (Coal) dan Batu Gamping Organik (yang terbentuk dari cangkang atau tulang hewan laut).
*Karakteristik: Sering mengandung fosil dan material organik yang terlihat jelas.
Contoh Batuan Sedimen dan Persebarannya di Indonesia
*Batu Gamping (Limestone): Banyak ditemukan di pegunungan karst seperti di Pacitan (Jawa Timur), Pegunungan Sewu (Yogyakarta), Maros (Sulawesi Selatan), dan Papua.
*Batu Pasir (Sandstone): Tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
*Batu Bara (Coal): Banyak terdapat di Sumatra (Sumatra Selatan) dan Kalimantan.
*Konglomerat: Ditemukan di daerah aliran sungai dan lembah, seperti di Jawa Barat dan Kalimantan.
Batuan sedimen menutupi sekitar 75% permukaan bumi dan mengandung banyak informasi tentang sejarah geologi bumi, termasuk perubahan lingkungan di masa lalu, fosil, dan sumber daya alam yang penting. Karena banyaknya sungai besar, lautan, dan pergerakan tektonik, Indonesia memiliki banyak wilayah yang kaya akan batuan sedimen.
3.Batuan Metamorf (Metamorphic Rock) adalah batuan yang terbentuk akibat perubahan atau metamorfosis batuan asal (batuan beku, sedimen, atau  batuan metamorf lainnya) akibat adanya tekanan dan suhu yang tinggi di dalam kerak bumi. Proses metamorf ini mengubah struktur, tekstur, dan komposisi mineral batuan aslinya sehingga menghasilkan batuan baru dengan sifat berbeda, tanpa melalui proses peleburan.
Jenis-jenis Batuan Metamorf
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan metamorf dapat dibagi menjadi dua jenis utama:
a.Batuan Metamorf Kontak
Deskripsi: Terbentuk akibat suhu tinggi dari intrusi magma yang panas ke dalam batuan sekitarnya. Panas dari magma menyebabkan perubahan mineral pada batuan yang bersentuhan langsung dengannya.
Contoh:
*Marmer: Terbentuk dari perubahan batu gamping (limestone) karena pengaruh panas tinggi.
*Kuarsit: Terbentuk dari batu pasir (sandstone) yang mengalami suhu tinggi.
*Karakteristik: Tidak memperlihatkan lapisan, umumnya memiliki tekstur kasar atau halus tergantung dari batuan asalnya.
b.Batuan Metamorf Regional
*Deskripsi: Terbentuk akibat tekanan dan suhu tinggi dalam skala luas, biasanya terjadi di daerah tektonik aktif atau pada zona tumbukan lempeng bumi. Proses ini menyebabkan perubahan besar pada batuan asal, menghasilkan mineral dan struktur yang baru.
*Contoh:
Sekis: Terbentuk dari batuan yang kaya mineral lempung, mengalami tekanan dan suhu tinggi sehingga menghasilkan struktur berlapis.
Gneiss: Terbentuk dari batu granit atau batuan beku lain yang mengalami metamorfosis intens.
Batu Sabak (Slate): Terbentuk dari batuan lempung (shale) yang terkompresi menjadi lebih keras dan berlapis.
Karakteristik: Memiliki foliasi atau struktur berlapis yang disebabkan oleh tekanan tinggi yang mengatur mineral dalam pola tertentu.
Contoh Batuan Metamorf dan Persebarannya di Indonesia
- Marmer : Banyak terdapat di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Sulawesi. Marmer di Indonesia banyak digunakan untuk bahan bangunan dan dekorasi.
- Sekis: Banyak ditemukan di daerah pegunungan Sumatra dan Sulawesi, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki aktivitas tektonik.
- Batu Sabak (Slate): Ditemukan di beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatra. Batu ini sering digunakan sebagai bahan atap atau lantai.
- Gneiss: Bisa ditemukan di beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi, terutama di daerah pegunungan yang memiliki riwayat aktivitas geologi yang intens.
Indonesia terletak pada pertemuan beberapa lempeng besar, dan banyak terdapat daerah yang mengalami metamorfisme batuan akibat aktivitas geologi yang intens. Oleh karena itu, terdapat berbagai jenis batuan metamorf di berbagai wilayah di Indonesia yang merupakan sumber daya alam penting bagi industri konstruksi dan bahan bangunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H