Beberapa pakar, pada dasarnya telah menyadari dan meyakini adanya hubungan antara kepribadian dengan sistem neurologis manusia, Namun baru Eysenck yang mencoba menunjukkan bentuk hubungannya secara nyata dengan. konsep CAL dan ANS. Ini menjadi awal dari Psikobiologi dan Neurokimia yang menjadi topik psikologi kontemporer. Kritik utama terhadap Eysenck adalah teorinya terlalu sempit. Teori itu hanya membahas tiga dimensi kepribadian dan hubungannya dengan biologi- syaraf, tanpa menyinggung topik-
topik yang menjadi pusat perhatian pakar psikologi pada umumnya, seperti motivasi, drives, kemauan, dan impuls. Eysenck menyinggung perkembangan kecemasan, tetapi tidak membahas perkembangan itu secara luas.
Penentuan faktor yang arbitrer memunculkan usulan penggabungan faktor dan atau pemberian nama baru yang lebih akurat. Namun usulan baru itu juga bersifat arbitrer, sehingga praktis analisis faktorial yang dimulai dengan jargon keobjektifan dan kecanggihan akan berakhir dengan kesimpulan yang penuh ketidakpastian. Misalnya Jeffrey Gray yang mengusulkan dimensi kecemasan-impulsivitas sebagai pengganti dimensi ekstraversi dan neurotisme. Buss dan Plomin mengusulkan dimensi ekstraversi dipecah menjadi dua, sosiabilitas dan impulsivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2018). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H