Mengembangkan Keterampilan Emosional: Organisasi dapat menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan emosional kepada karyawan. Ini melibatkan pelatihan dalam pengenalan emosi, pengaturan emosi, empati, dan keterampilan sosial. Dengan mengembangkan kecerdasan emosional karyawan, mereka akan lebih mampu mengelola emosi mereka sendiri dan berinteraksi secara positif dengan orang lain.
Menyediakan Dukungan dan Sumber Daya: Organisasi harus menyediakan dukungan dan sumber daya yang diperlukan bagi karyawan untuk mengelola emosi mereka dengan baik. Ini dapat meliputi program kesejahteraan karyawan, layanan konseling, atau akses ke sumber daya untuk manajemen stres dan keseimbangan kerja-hidup. Dukungan organisasi yang kuat dapat membantu karyawan mengatasi tantangan emosional dan meningkatkan suasana hati mereka.
Melibatkan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan: Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi mereka dapat memberikan rasa memiliki dan meningkatkan kepuasan kerja. Keterlibatan ini dapat mencakup partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, memungkinkan umpan balik dan kontribusi ide, serta memberikan otonomi dalam pekerjaan mereka. Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan motivasi, yang berdampak pada emosi dan suasana hati karyawan.
Menjalankan Program Kesejahteraan dan Keseimbangan Kerja-Hidup: Organisasi dapat menjalankan program kesejahteraan karyawan yang melibatkan kegiatan fisik, olahraga, atau relaksasi. Selain itu, mempromosikan keseimbangan kerja-hidup dengan mengadopsi kebijakan fleksibilitas waktu, bekerja dari jarak jauh/Work From Home.Â
Kelompok 3 :
- Afifah Muthiah Siswanti
- Marfin Aryanto Tamonob
- Muhammad Rivaldi
- Reza Fitriyansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H