Mahasiswa akuntansi dan ekonomi bisa membantu perencanaan keuangan pemilik warteg agar mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal. Kerjasama dengan mahasiswa IT juga diperlukan untuk mengenalkan konsep ekonomi digital.
Mahasiswa ilmu gizi bisa membantu dalam memperbaiki menu yang ada di warteg agar lebih sehat. Ini penting demi meningkatnya kualitas sumber daya manusia ke depannya. Di sisi lain, mahasiswa arsitektur bisa mendesain tempat makan di warteg lebih rapi dan indah agar nyaman untuk dijadikan tempat makan. Ini karena mahasiswa sekarang tidak hanya menjadikan tempat makan untuk sekadar makan, tapi juga nongkrong.
e-Warteg adalah Solusi
Mager adalah hal yang sangat manusiawi bagi mahasiswa. Seperti yang sudah dibilang, kisah cinta manusia dan kasur ini sangat unik. Penting agar tidak merusak hal ini demi kesejahteraan mahasiswa, pemuda harapan bangsa. Salah satu caranya adalah dengan e-Warteg.
e-Warteg membuat mahasiswa mager bisa tetap melanjutkan kisah cinta dengan kasur dan terhindar dari bahaya kanker. Di sisi lain, e-Warteg hadir sebagai salah satu bagian dari ekonomi digital yang membuat pemilik warteg terbantu dan menaikkan perekonomian masyarakat. Masyarakat di sini bukan hanya pemilik warteg, tapi rakyat Indonesia secara umum.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H