Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger dan Pelayan Masyarakat

Menjalani hidup ditemani angka di suatu tempat dengan sesuatu yang bernama keuangan. Menghabiskan sisa hari dengan membaca buku, menulis isi hati, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlukah Kita Privilege?

21 Desember 2023   15:38 Diperbarui: 21 Desember 2023   15:41 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup hanya sekali jadi nikmati tiap detiknya. Satu saran dariku, tiap malam cobalah sebelum tidur merenung dan pikirkan, "Benarkah aku tidak punya privilese?"

Bagi yang merasa memiliki privilese, manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kita harus dapat menyeimbangkan privilege dan tanggungjawab moral kepada orang-orang di luar sana.

Aku mengakui kalau hidupku memiliki beberapa privilese. Aku lahir di keluarga harmonis dengan orangtua yang supportif. Ayah seorang guru yang membuatku lebih mudah memahami pelajaran-pelajaran di sekolah. Beliau sejak kecil selalu mengajak untuk membaca buku sehingga sampai sekarang aku suka membaca.

Ayah bukan konglomerat tapi kami hidup berkecukupan. Ketika tetangga sekitar belum memiliki komputer, aku sejak TK sudah diperlihatkan dengan kecanggihan teknologi. Ini membuatku serasa Gen Z yang terpapar teknologi sejak dini. 

Ditambah saat ini teknologi belum semaju sekarang sehingga aku sadar bahwa dunia maya tidak nyata sehingga tidak adiksi dengan itu.

Sekolahku juga bagus. Ayah yang seorang guru membuatku bisa memanfaatkan fasilitas sekolah dengan maksimal dan banyak peluang yang dapat kuambil sampai aku bisa ada di titik ini.

Berbagi dan Sadar Diri

Penyampaian privileseku bukan untuk niat sombong. Ini sebagai pengingat bagi kita semua bahwa bisa saja hal-hal kecil merupakan privilese sederhana yang tidak kita sadari. Sebelum menyerah dan merasa hidup tidak berpihak pada kita, yuk mulai sadari hal-hal kecil. 

Bagi yang sadar bahwa hidupnya memiliki hak istimewa, yuk berbagi dengan teman-teman. Tidak semua orang memiliki hak tersebut, berbaginya tidak akan membuat hak itu hilang malah akan membuat mereka yang tidak yakin dengan hidup akan terus hidup dan melangkah. Karena, untuk apa di puncak sendiri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun