Indonesia pada tahun 2020 menjadi salah satu wilayah kelautan yang rawan akan perompakan, sebagaimana data yang disajikan oleh ICC-IMB. Namun pada tahun yang sama, menandakan bahwa adanya tren positif terkait penurunannya angka perompakan selama lima tahun terakhir. Hal ini membuktikan bahwa strategi diplomasi pertahanan merupaka strategi yang efektif dalam menjaga keamanan wilayah kelautan Indonesia.
Namun bukan berarti Indonesia telah dapat dikatakan sebagai Poros Maritim Dunia, karena pada faktanya perjuangan Indonesia dalam mewujudkan hal tersebut masih jauh dari kata tercapai. Masih tingginya angka terorisme maritim di wilayah Indonesia, banyaknya wilayah yang rawan akan konflik pada wilayah kelautan Indonesia, serta minimnya kesiapan kekuatan maritim Indonesia dalam menanggulangi tindak kriminal dalam laut, menandakan masih banyak hal yang perlu ditanggulangi oleh pemerintah Indonesia dalam mencapai visi Poros Maritim Dunia.
Namun melihat berbagai tren positif yang diraih pemerintah Indonesia mengenai sektor kemaritiman, bukan tidak mungkin untuk Indonesia dapat mencapai visi tersebut dalam tenggat waktu 5-10 tahun kedepan. Tentu hal ini dapat dicapai apabila dibarengi oleh pemilihan kebijakan secara efektif dari pemerintah Indonesia. Sehingga Indonesia dapat kembali mendapatkan identitasnya pada jaman dahulu, yaitu sebagai Poros Maritim Dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H