Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi febri
Muhammad Rifqi febri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Efektif Menjadi Kunci Penanggulangan Bencana Alam di Indonesia

16 Januari 2024   10:45 Diperbarui: 17 Januari 2024   13:53 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KOMUNIKASI EFEKTIF MENJADI KUNCI PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI INDONESIA

   

Nama: Muhammad Rifqi Febrizameka 

NPM: 23010400159

Mata Kuliah:Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu:Dr. Nani Muksin,M.S.Si M.Si

Prodi: Ilmu Komunikasi, FISIP UMJ

Komunikasi  yang  efektif  adalah  proses  pertukaran  ide,  pemikiran, pengetahuan   dan   informasi   sedemikian   rupa   sehingga   tujuan   dapat terpenuhidengan  baik.    Dengan  kata  lain  bahwa  komunikasi  adalah penyajian  pandangan  oleh  pengirim  yang  diterima  dan  dipahami  oleh penerima.    Komunikasi  didefinisikan  sebagai  usaha  penyampaian  pesan antar  manusia,  sehingga  untuk  terjadinya  proses  komunikasi  minimalterdiri  dari  3  unsur  yaitu:  1.  Pengirim  pesan  (komunikator).  2.  Penerima pesan  (komunikan).  3.  Pesan  itu  sendiri.  Menurut  (Pratminingsih,  2006).  Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya,    makna    yang    sama    hanya    terbentuk    bila    kita    memiliki pengalaman  yang  sama.  Kesamaan  makna  karena  kesamaan  pengalaman masa    lalu    atau    kesamaan    struktur    kognitif    disebut    isomorfisme. Isomorfisme  terjadi  bila  komunikan-komunikan  berasal  dari  budaya  yang sama, status sosial yang sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama; pendeknya  mempunyai  sejumlah  maksimal  pengalaman  yang  sama.  Pada kenyataannya  tidak  ada  isomorfisme  total.    Proses  komunikasi  adalah bagaimana komunikatornya menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga  dapat  menciptakan  suatu  persamaan  makna  antara  komunikan dengan    komunikatornya.    Proses    komunikasi    ini    bertujuan    untuk menciptakan  komunikasi  yang  efektif  (sesuai  dengan  tujuan komunikasi. Pengantar Ilmu Komunikasi karangan,WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG,2022:26

Indonesia merupakan negara yang dianugerahi oleh tuhan YME, sumber daya alam yang melimpah. Tanah yang subur ,alam yang indah beserta kandungan kekayaan di perut bumi nusantara yang pantas disyukuri oleh seluruh bangsa. Namun begitu, dibalik kekayaan alamnya,negri nusantara menyimpan segudang potensi bencana baik alam maupun non alam, mulai dari Gempa,Tsunami,Longsor,kebakaran, kecelakaan transportasi, dan kegagalan teknologi dan lainnya menjadi bagian kehidupan. Komunikasi dalam penanggulangan bencana Rudianto,2015:51 Komunikasi dalam Penanggulangan Bencana

Jika dilihat dari sudut pandang horizontal, bencana diklasifikasikan menjadi dua yaitu bencana aktual dan bencana potensial.  Bencana Aktual sendiri adalah bencana yang merujuk pada peristiwa yang telah terjadi dan menimbulkan dampak negatif terhadap manusia, lingkungan, dan harta benda. Ini bisa mencakup gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, badai, kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Bencana aktual adalah kejadian yang sudah terjadi dan memerlukan tanggapan cepat untuk meminimalkan kerugian dan melindungi masyarakat. Lalu bencana potensial, di sisi lain, merujuk pada ancaman atau risiko bencana yang mungkin terjadi di masa depan. Ini mencakup berbagai peristiwa atau kondisi yang memiliki potensi untuk menyebabkan bencana, tetapi belum tentu terjadi pada saat tertentu. 

Contoh bencana potensial melibatkan skenario seperti ancaman gempa bumi di wilayah tertentu, potensi letusan gunung berapi, atau bahkan perubahan iklim yang dapat meningkatkan frekuensi cuaca ekstrem.

Cara terbaik untuk menyikapi ancaman bencana yang akan datang  melalui langkah mitigasi bencana. Mari kita belajar dari bencana Aceh-Nias pada tahun 2004 yang menimbulkan korban jiwa yang jumlah nya lebih dari dua ratus ribu jiwa, indonesia baru mulai mempersiapkan penanggulangan bencana dengan lebih terencana melaluii pembentukan badan nasional penanggulangan (BNPB) di tingkat nasional dan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) di level daerah diharapkan mampu mengefektifkan upaya untuk  mempersiapkan masyarakat menghadapi situasi bencana, mengatasi kondisi darurat bencana hingga rehabilitasi pasca bencana. Kehadiran UU Nomor 24 tahun 2007 tentang  penanggulangan bencana juga  merupakan bagian dari rencana bangsa ini mempersiapkan segala potensi menghadapi bencana. Rudianto,2015:52 Komunikasi dalam Penanggulangan Bencana 

Sistem EWS (Emergency Warning System) Mitigasi bencana di Indonesia menurut saya masih kurang efektif untuk mencegah  korban jiwa maupun kerugian aset yang masif.  idak seperti di luar negeri dimana fitur EWS sudah terintegrasi lewat ponsel,televisi, maupun media lainnya. Seperti tragedi Palu pada September 2018 yang merenggut kurang lebih 2.256 jiwa, 1.309 orang hilang, dan 4.612 orang luka-luka. Dengan total kerugian material  sekitar 18,49 Triliun Rupiah. Memang bencana tersebut tidak bisa kita hindari namun bisa kita meminimalisir korban korban yang seharusnya tidak tertimpa pada bencana itu, Seharusnya sistem EWS diberikan kepada masyarakat melalui media ponsel, radio,dan berita secara menyeluruh dan dengan waktu yang sama. Bagi masyarakat yang tidak memiliki ponsel atau gawai lain nya pemerintah bisa menggunakan peringatan  sirine bencana alam sebelum terjadi misal, sebelum tsunami pasti ada gempa yang terjadi,yang berarti setelah gempa pertama terjadi sirine tsunami harus sudah aktif. Karena dalam kurun waktu kurang dari 40 menit tsunami akan datang menyisiri pantai dan pemukiman.

Komunikasi bencana yang efektif dalam penanggulangan bencana adalah komunikasi yang dilakukan tidak hanya saat tanggap darurat tetapi juga pada saat pra bencana atau kesiapsiagaan dan setelah bencana atau masa rehabilitasi maupun rekonstruksi. Hal tersebut disampaikan oleh kasubbid. Media Cetak Pusat Data. 

Informasi dan Humas BNPB I Gusti Ayu Arlita, M.Si dalam pelatihan komunikasi untuk kesiapsiagaan dan Tanggap darurat yang diadakan oleh AIFDR bekerja sama dengan pusdalop PB dan BPBD provinsi Sumatera Barat."Dalam UU no.24 tahun 2007, Penanganan bencana merupakan tanggung jawab BNPB dan juga BPBD dan membutuhkan koordinasi dan penanganan yang cepat , tepat, efektif, efisien, terpadu dan akuntabel agar korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda dapat diminimalisir, cara efektif dalam penyebaran informasi dan itu merupakan bagian dari komunikasi yang dijalankan bisa dalam berbagai bentuk seperti pendirian Media Center dalam masa tanggap darurat, jumpa pers dalam masa tanggap darurat atau jumpa pers rutin untuk menjelaskan kebijakan penanggulangan bencana, sosialisasi bencana ke masyarakat bahkan ke level sekolah dasar, penggunaan media tradisional untuk masyarakat yang belum melek IT bahkan peningkatan kearifan lokal yang ada di daerah-daerah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana,2015

Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang serius untuk meningkatkan sistem penanggulangan bencana, dan salah satu aspek yang krusial dalam hal ini adalah komunikasi efektif.

Komunikasi yang efektif memiliki peran penting dalam menanggulangi bencana. Dalam situasi darurat, informasi yang akurat dan cepat dapat menjadi nyawa. Komunikasi yang baik membantu dalam memprediksi, memitigasi, dan merespons bencana dengan lebih efisien. Oleh karena itu, pengembangan strategi komunikasi yang efektif perlu diperhatikan secara serius.

Salah satu elemen kunci dalam komunikasi efektif adalah penyuluhan masyarakat. Pemerintah, bersama dengan lembaga-lembaga kemanusiaan dan keamanan, perlu aktif menyebarkan informasi mengenai potensi bencana di wilayah mereka. Ini mencakup edukasi mengenai tanda-tanda awal bencana, jalur evakuasi, dan langkah-langkah keselamatan yang harus diambil oleh masyarakat.

Teknologi komunikasi modern dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam penanggulangan bencana. Penggunaan pesan singkat (SMS), media sosial, dan aplikasi seluler dapat membantu menyampaikan informasi dengan cepat kepada masyarakat. Selain itu, pemanfaatan sistem peringatan dini melalui telepon genggam dapat memberikan waktu yang lebih banyak bagi masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan.

Komunikasi efektif juga melibatkan koordinasi yang baik antara lembaga pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat. Pembentukan forum atau mekanisme koordinasi bencana di tingkat lokal, regional, dan nasional dapat meningkatkan pertukaran informasi dan koordinasi aksi bersama dalam menghadapi bencana.

Saat krisis terjadi, komunikasi harus tetap transparan dan terbuka. Pemerintah dan lembaga terkait harus memberikan informasi secara teratur dan jelas kepada masyarakat. Ini tidak hanya menghilangkan ketidakpastian tetapi juga membantu menghindari penyebaran informasi palsu atau rumor yang dapat memperburuk situasi.

Untuk memastikan bahwa sistem komunikasi berfungsi dengan baik selama bencana, perlu diadakan simulasi dan latihan secara rutin. Ini tidak hanya melibatkan pemerintah dan lembaga terkait tetapi juga melibatkan masyarakat sehingga mereka dapat merespons dengan benar ketika bencana nyata terjadi.

Komunikasi efektif bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang bagaimana informasi tersebut disampaikan dan diterima. Dalam konteks penanggulangan bencana di Indonesia, investasi dalam sistem komunikasi yang handal dapat membantu mengurangi dampak bencana dan melindungi nyawa manusia. Melalui pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat, Indonesia dapat membangun fondasi yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan bencana di masa depan.

Referensi

"Ironi Detektor Tsunami: Antara Tak Berfungsi dan Hilang Dicuri." 2018. detikNews. https://news.detik.com/berita/d-4237760/ironi-detektor-tsunami-antara-tak-berfungsi-dan-hilang-dicuri.

"Kerugian dan Kerusakan Dampak Bencana di Sulawesi Tengah MencapaiI 13,82 Trilyun Rupiah." 2018. BNPB. https://bnpb.go.id/berita/kerugian-dan-kerusakan-dampak-bencana-di-sulawesi-tengah-mencapai-1382-trilyun-rupiah.

"Ketahui Pengertian Bencana Alam Beserta Jenis dan Mitigasinya, Perlu Dipelajari." 2021. Merdeka.com. https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-pengertian-bencana-alam-beserta-jenis-dan-mitigasinya-perlu-diketahui-kln.html.

"Komunikasi Bencana Yang Efektif dalam Penanggulangan Bencana." 2015. BNPB. https://bnpb.go.id/berita/komunikasi-bencana-yang-efektif-dalam-penanggulangan-bencana.

"Komunikasi Bencana Yang Efektif dalam Penanggulangan Bencana 2." n.d. Kabupaten Bogor. Accessed January 16, 2024. https://bogorkab.go.id/post/detail/komunikasi-bencana-yang-efektif-dalam-penanggulangan-bencana-2.

"KOMUNIKASI EFEKTIF TANGGAP BENCANA." 2023. https://scholar.uinib.ac.id/id/eprint/1504/1/Buku_Komunikasi_Efektif_Tanggap_Bencana.pdf.

"Potensi Ancaman Bencana." n.d. BNPB. Accessed January 16, 2024. https://bnpb.go.id/potensi-ancaman-bencana.

“PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI.” 2022. cv widina media utama. https://repository.penerbitwidina.com/publications/557082/pengantar-ilmu-komunikasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun