Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi febri
Muhammad Rifqi febri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Efektif Menjadi Kunci Penanggulangan Bencana Alam di Indonesia

16 Januari 2024   10:45 Diperbarui: 17 Januari 2024   13:53 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cara terbaik untuk menyikapi ancaman bencana yang akan datang  melalui langkah mitigasi bencana. Mari kita belajar dari bencana Aceh-Nias pada tahun 2004 yang menimbulkan korban jiwa yang jumlah nya lebih dari dua ratus ribu jiwa, indonesia baru mulai mempersiapkan penanggulangan bencana dengan lebih terencana melaluii pembentukan badan nasional penanggulangan (BNPB) di tingkat nasional dan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) di level daerah diharapkan mampu mengefektifkan upaya untuk  mempersiapkan masyarakat menghadapi situasi bencana, mengatasi kondisi darurat bencana hingga rehabilitasi pasca bencana. Kehadiran UU Nomor 24 tahun 2007 tentang  penanggulangan bencana juga  merupakan bagian dari rencana bangsa ini mempersiapkan segala potensi menghadapi bencana. Rudianto,2015:52 Komunikasi dalam Penanggulangan Bencana 

Sistem EWS (Emergency Warning System) Mitigasi bencana di Indonesia menurut saya masih kurang efektif untuk mencegah  korban jiwa maupun kerugian aset yang masif.  idak seperti di luar negeri dimana fitur EWS sudah terintegrasi lewat ponsel,televisi, maupun media lainnya. Seperti tragedi Palu pada September 2018 yang merenggut kurang lebih 2.256 jiwa, 1.309 orang hilang, dan 4.612 orang luka-luka. Dengan total kerugian material  sekitar 18,49 Triliun Rupiah. Memang bencana tersebut tidak bisa kita hindari namun bisa kita meminimalisir korban korban yang seharusnya tidak tertimpa pada bencana itu, Seharusnya sistem EWS diberikan kepada masyarakat melalui media ponsel, radio,dan berita secara menyeluruh dan dengan waktu yang sama. Bagi masyarakat yang tidak memiliki ponsel atau gawai lain nya pemerintah bisa menggunakan peringatan  sirine bencana alam sebelum terjadi misal, sebelum tsunami pasti ada gempa yang terjadi,yang berarti setelah gempa pertama terjadi sirine tsunami harus sudah aktif. Karena dalam kurun waktu kurang dari 40 menit tsunami akan datang menyisiri pantai dan pemukiman.

Komunikasi bencana yang efektif dalam penanggulangan bencana adalah komunikasi yang dilakukan tidak hanya saat tanggap darurat tetapi juga pada saat pra bencana atau kesiapsiagaan dan setelah bencana atau masa rehabilitasi maupun rekonstruksi. Hal tersebut disampaikan oleh kasubbid. Media Cetak Pusat Data. 

Informasi dan Humas BNPB I Gusti Ayu Arlita, M.Si dalam pelatihan komunikasi untuk kesiapsiagaan dan Tanggap darurat yang diadakan oleh AIFDR bekerja sama dengan pusdalop PB dan BPBD provinsi Sumatera Barat."Dalam UU no.24 tahun 2007, Penanganan bencana merupakan tanggung jawab BNPB dan juga BPBD dan membutuhkan koordinasi dan penanganan yang cepat , tepat, efektif, efisien, terpadu dan akuntabel agar korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda dapat diminimalisir, cara efektif dalam penyebaran informasi dan itu merupakan bagian dari komunikasi yang dijalankan bisa dalam berbagai bentuk seperti pendirian Media Center dalam masa tanggap darurat, jumpa pers dalam masa tanggap darurat atau jumpa pers rutin untuk menjelaskan kebijakan penanggulangan bencana, sosialisasi bencana ke masyarakat bahkan ke level sekolah dasar, penggunaan media tradisional untuk masyarakat yang belum melek IT bahkan peningkatan kearifan lokal yang ada di daerah-daerah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana,2015

Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang serius untuk meningkatkan sistem penanggulangan bencana, dan salah satu aspek yang krusial dalam hal ini adalah komunikasi efektif.

Komunikasi yang efektif memiliki peran penting dalam menanggulangi bencana. Dalam situasi darurat, informasi yang akurat dan cepat dapat menjadi nyawa. Komunikasi yang baik membantu dalam memprediksi, memitigasi, dan merespons bencana dengan lebih efisien. Oleh karena itu, pengembangan strategi komunikasi yang efektif perlu diperhatikan secara serius.

Salah satu elemen kunci dalam komunikasi efektif adalah penyuluhan masyarakat. Pemerintah, bersama dengan lembaga-lembaga kemanusiaan dan keamanan, perlu aktif menyebarkan informasi mengenai potensi bencana di wilayah mereka. Ini mencakup edukasi mengenai tanda-tanda awal bencana, jalur evakuasi, dan langkah-langkah keselamatan yang harus diambil oleh masyarakat.

Teknologi komunikasi modern dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam penanggulangan bencana. Penggunaan pesan singkat (SMS), media sosial, dan aplikasi seluler dapat membantu menyampaikan informasi dengan cepat kepada masyarakat. Selain itu, pemanfaatan sistem peringatan dini melalui telepon genggam dapat memberikan waktu yang lebih banyak bagi masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan.

Komunikasi efektif juga melibatkan koordinasi yang baik antara lembaga pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat. Pembentukan forum atau mekanisme koordinasi bencana di tingkat lokal, regional, dan nasional dapat meningkatkan pertukaran informasi dan koordinasi aksi bersama dalam menghadapi bencana.

Saat krisis terjadi, komunikasi harus tetap transparan dan terbuka. Pemerintah dan lembaga terkait harus memberikan informasi secara teratur dan jelas kepada masyarakat. Ini tidak hanya menghilangkan ketidakpastian tetapi juga membantu menghindari penyebaran informasi palsu atau rumor yang dapat memperburuk situasi.

Untuk memastikan bahwa sistem komunikasi berfungsi dengan baik selama bencana, perlu diadakan simulasi dan latihan secara rutin. Ini tidak hanya melibatkan pemerintah dan lembaga terkait tetapi juga melibatkan masyarakat sehingga mereka dapat merespons dengan benar ketika bencana nyata terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun