Selain 3 pertanyaan itu, Â pasti masih banyak yang bertanya-tanya lagi tentang "apasi dampang kita berfilsafat ? Terus siapa aja tokoh-tokoh filsafat emangnya?
Baiklah disini saya akan coba bahas beberapa dampak dari berfilsafat :
1. Selalu melihat segala sesuatu dari berbagai macam sudut pandang.
Contohnya : ketika ada suatu kejadian selalu bertabayun, Â tidak hanya melihat dari satu sudut pandang, Â melainkan dia melihat kejadian tersebut dengan berbagai macam sudut pandang yang sudsh dia klarifikasi kebenarannya, Â agar tidak salah dalam mengambil suatu tindakan dan tidak mudah mengatakan bahwa orang lain itu salah serta tidak mudah menuduh orang sesat.
2. Berfikir kritis.
Contoh : ketika ada berita yang belum jelas keberadaannya, Â dia selalu berusaha menggali, Â mencaritau tentang berita yang di dapatinya, Â sehingga efeknya untuk keadaan zaman saat ini adalah, Â kita bisa menjadi orang yang bijaksana dan tidak mudah terkena hoax.
3. Tokoh filsafat diantaranya ; Thales, Â anaximander, anaximenes, democratus, Â phytaghoras, plato, socrates, aristoteles, alkindi, alfarabi, Â ibn sina, ibn bajah, ibn thufail, ibn rusyd, alghozali, dan masih banyak yang lainnya.
Intinya adalah bahwa filsafat adalah merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu secara kritis dan mengakar sehingga menimbulkan sebuah hakikat kebenaran, yakni suatu kebijaksanaan.Â
Dan para failasuf adalah orang-orang yang mencintai kebijaksanaan. Â Ketika kita berfilsafat kita tidak akan mudah dibodohi dan dibohongi orang dengan kabar hoax. Â Ketika kita berfilsafat juga kita akan menemukan Tuhan tidak hanya dengan satu elemen, Â melainkan dengan empat elemen, yakni melalui syariat, tarikat, hakikat, Â dan ma'rifat.Â
Dan dengan kita berfilsafat kita juga dapat mengelola kecerdasan intrlektual, spiritual, dan emosional kita dengan baik sehingga kita dapat menjadi orang yang bijaksana, Â baik dari segi beragama, Â bersosialisasi, Â ataupun bertindak.
Ibnu Rusyd mengatakan bahwa filsafat dengan agama itu merupakan hal yang saling berkaitan. Menurut Ibnu Rusyd dari sejumlah ayat Alquran seperti al-Hasyr ayat 2, al-A'raf ayat 185, al-An'am ayat 75, al-Ghasiyah ayat 17, dan Ali Imran ayat 191 menganjurkan dan memerintahkan mencari metode yang paling sempurna. Analogi yang digunakan juga setara dengan metode yang dipakai, yaitu  burhani.