Nabi Idris A.S
Kepandaian Nabi Idris begitu dikagumi oleh Malaikat Izrail, Sang malaikat pencabut nyawa. Hingga pada suatu hari atas izin Allah, Malaikat Izrail menyamar menjadi manusia dan bertamu ke rumah Idris untuk mengenalnya lebih jauh. Datanglah Malaikat Izrail ke rumah Idris dengan mengucap salam dan dipersilahkan untuk masuk.
Malaikat Izrail menjelaskan maksud kedatangannya untuk berkenalan dengan Idris sebagai utusan Allah, kemudian keduanya beribadah
bersama.
Ketika akan makan, Idris mengajaknya untuk makan. Namun, Izrail menolak dan berkata, "Silahkan tuan makan sendiri. saya ingin melanjutkan ibadah saya kepada Allah." Saat tiba waktu tidur, Izrail juga menolak dan berkata, "Silahkan tuan tidur dulu, saya masih ingin melanjutkan ibadah saya."
Hal serupa terjadi pula pada esok harinya. Hingga akhirnya Nabi Idris penasaran dan bertanya mengenai tamunya.
"Saya adalah Izrail, Malaikat pencabut nyawa," ungkap Malaikat Izrail.
Nabi Idris mengira bahwa Malaikat Izrail datang untuk mencabut nyawanya, namun nyatanya tidak. Ia datang untuk mengenal Nabi Idris lebih jauh.
Nabi Idris mengatakan bahwa ia ingin merasakan rasanya jika nyawa seseorang di cabut. Pengalamannya ini akan ia jadikan bekal dalam berdakwah. Atas izin Allah Malaikat Izrail mencabut dan mengembalikan lagi nyawa Idris. Setelah bangun, Nabi Idris berkata bahwa ia tidak merasakan apapun.
"Karena saya melakukannya dengan lembut. Begitulah yang selalu saya lakukan terhadap orang-orang beriman," kata Malaikat Izrail.
Sedangkan bagi mereka yang tidak beriman, akan merasakan sakit yang luar biasa dan dirasakan hingga kiamat.