Mohon tunggu...
Muhammad Reza Santirta
Muhammad Reza Santirta Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis adalah seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Nasihat tentang Marah

9 Februari 2020   00:17 Diperbarui: 9 Februari 2020   18:16 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dudi melebarkan senyumnya.

"Kita tidak tahu bagaimana caranya bergaul dengan tukang es cendol, dengan guru, dengan orang tua siswa, dengan polisi, dengan pengangguran, bahkan dengan gelandangan. Itu semua tidak bisa kalau hanya berdiam diri tidak berbuat apa-apa. Terus ada yang bilang marah itu tidak baik. Aku sangat setuju karena bisa merusak psikis dan mantal tetapi itu kan hanya untuk marah berlebihan." 

Dudi langsung berkomentar, "Betul Medi, marah itu karena tidak suka melihat aku diam ya." 

"Makanya Dudi, menjadikan dirimu baik akan menjadi dipandang baik oleh orang lain. Satu lagi, perbaiki dirimu ya." 

Dudi mengacungkan jempolnya sambil berlalu. Medi mencatat sebuah pesan di lajar ponselnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun