4. Reformasi Pendidikan Politik di Tingkat Lokal
  Pendidikan politik di tingkat lokal perlu direformasi agar fokus pada isu-isu kebijakan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, yang langsung memengaruhi kehidupan warga. Dengan demikian, masyarakat akan lebih memilih kandidat yang menawarkan solusi konkret atas masalah-masalah tersebut daripada sekadar berkampanye berdasarkan identitas.
5. Penggunaan Teknologi untuk Transparansi Kampanye
  Penggunaan teknologi, termasuk media sosial, harus dimanfaatkan untuk meningkatkan transparansi kampanye. Kandidat dapat diwajibkan untuk mempublikasikan secara terbuka sumber pendanaan kampanye mereka, serta laporan penggunaan dana kampanye. Hal ini akan meminimalisir politik uang yang sering kali dikaitkan dengan narasi identitas untuk menggerakkan pemilih.
Menghadapi Masa Depan Demokrasi Lokal dengan Bijak
Pilkada 2024 akan menjadi titik krusial dalam sejarah demokrasi Indonesia. Keberhasilan atau kegagalan dalam mengelola politik identitas akan menentukan seberapa kuat daya tahan demokrasi lokal Indonesia di masa depan. Masyarakat, politisi, dan penyelenggara pemilu harus bahu-membahu memastikan bahwa Pilkada ini berjalan secara damai, adil, dan bebas dari narasi yang memecah belah.
Indonesia harus belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu seperti Pilkada DKI 2017 dan memastikan bahwa demokrasi tidak menjadi korban dari permainan identitas yang memecah-belah.
Oleh : Muhammad Reza Pratama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H