Mohon tunggu...
Muhammad Rezapahlevi
Muhammad Rezapahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selalu semangat mensejahterakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Keharmonisan Keluarga dengan Kejujuran Menurut Islam

14 Januari 2022   06:58 Diperbarui: 14 Januari 2022   07:01 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap jujur yang dimiliki seorang anak akan menjadi salah satu modal untuk bisa hidup di dalam masyarakat dengan baik,. Sebab dalam kejujuran terdapat nilai rohani yang memantulkan berbagai sikap yang berpihak kepada kebenaran dan sikap moral yang terpuji (morrally uprigh) (Agustin, 2008:25). Anak terlahir dengan sikap kejujuran (Shidiq) yang telah disematkan Allah padanya

Kejujuran yang ditanamkan sejak dini oleh keluarga akan tumbuh subur dan terjaga dengan baik dalam setiap diri anak. Hal itu akan membentengi anak dari melakukan sikap-sikap tidak terpuji seperti menyontek, pencurian, pemerkosaan, bahkan pembunuhan. Karakter anak terbentuk darikeluarga, terutama dari bagaimana orangtua menyampaikan nilai-nilai moral, kejujuran, agama kepada anak melalui komunikasi yang baik.keluarga, terutama dari bagaimana orangtua menyampaikan nilai-nilai moral, kejujuran, agama kepada anak melalui komunikasi yang baik.

  • KESIMPULAN

Dengan adanya kejujuran yang ada di dalam keluarga menjadikan keharmonisan di dalam keluarga, dan keharmonisan dalam keluarga juga sangat berpengaruh dalam perkembangan anak.

Dan dengan adanya keluarga harmonis dapat membuat berkurangnya konflik yang ada dalam rumah tangga.

  • DAFTAR PUSTAKA

 

JNSI:Journal of Integration and Natural Science, Vol. 1, No. 2, Oktober 2018, Hal. 195-212

Jurnal Ushuluddin Vol. XVI No. 2, Juli 2010

Tirtawinata christofora megawati. MENGUPAYAKAN KELUARGA YANG HARMONIS. HUMANIORA Vol.4 No.2 Oktober 2013: 1141-1151

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun