Sehebat apa mi instan dalam menyelamatkan dunia? Well, kalau kata World Instant Noodle Association, mereka mengeluarkan statement kalau per Januari 2021, mereka mengeluarkan 6,8 juta pasokan mi di daerah-daerah bencana yang tersebar di seluruh dunia.
Â
Perkembangan dan Inovasi Mi instan
      Mi instan terus berkembang dan menjadi makanan yang enak, praktis, dann populer seperti yang kita kenal sekarang. Bahkan setiap tahunnya ada 300 lebih rasa baru mi instan yang muncul di Jepang. Indonesia pun mengeluarkan berbagai macam rasa yang unik dan sesuai sama lidah lokal.
Â
      Selain itu, siapa yang disini masih membuang air rebusan mi instan? Kalian tau ngga sih sebenernya kita ngga perlu ganti air mi instant. Karena air rebusan mi itu punya nilai gizi seperi vitamin A atau zat besi hasil fortifikasi.
Â
      Terus, kenapa masih banyak orang yang suka mengganti dan membuang air rebusan mi?  Sebenernya proses pembuatan mi instan di pabrik itu ada 2 jenis, yaitu digoreng atau dipanggang. Kebanyakan mi instan yang diproduksi sekarang itu masih menggunakan metode deep frying. Jadi adonan mie basahnya itu digoreng supaya kering dan awet serta dapat dikemas dengan rapi. Itulah mengapa saat mi itu direbus kita mungkin masih melihat sisa-sisa minyak yang menempel. Tapi berbeda dengan mi yang dibuat menggunakan metode dipanggang yang dari awal tidak menggunakan minyak. Dalam proses pembuatan mi yang dipanggang, adonan mi basah dikeringkan melalui proses dipanggang didalam oven. Hal ini yang menjadikan mi instan panggang daripada mi instan yang digoreng.
Â
Dampak Konsumsi Mie Instan dan Tips Konsumsi Sehat
      Meskipun mi instan praktis dan lezat, konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.  Walaupun mi instan memiliki kandungan zat besi yang dapat menurunkan resiko anemia terutama, terutama kalau ada tambahan fortifikasi didalamnya. Tapi tentu saja, kandungan tersebut hanya sebagian kecil yang dibutuhkan tubuh kita. Mi instan umumnya tinggi kandungan sodium, karbohidrat sederhana, dan lemak jenuh. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Untuk mengurangi dampak negatif, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Batasi konsumsi mie instan dan tambahkan sayuran serta sumber protein seperti telur untuk meningkatkan nilai gizi. Kurangi penggunaan bumbu instan untuk mengurangi asupan sodium. Selain itu, pilih mie instan yang lebih sehat, yang rendah sodium, tanpa pengawet, dan terbuat dari bahan-bahan alami. Dengan demikian, kita tetap bisa menikmati kelezatan mie instan tanpa mengorbankan kesehatan.
Â