5. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
6. Kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, remaja 'mengkonsumsi' games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri remaja.
Namun tidak semua perkembangan teknologi memberikan efek buruk bagi penggunannya, terdapat juga teknologi yang memberikan informasi dan pembelajaran bagi penggunanya. Dalam dunia edukasi pun telah banyak dijumpai bagaimana situs maupun software edukasi dipergunakan sebagai sarana mendidik remaja-remaja. Bahkan untuk remaja 5 tahun pun sekarang telah tersedia  software dan game edukasi yang dirangkai dengan musik untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan dan kecerdasannya.
Lalu internet juga merupakan salah satu hal yang bias memengaruhi remaja. Dengan adanya internet remaja-remaja dapat dengan mudah mencari tahu mengenai segala hal yang ingin mereka ketahui. Namun hal yang perlu diperhatikan disini adalah dengan semakin mudah dan familiarnya remaja dengan Internet dan menemukan berbagai macam informasi di Internet, tidak boleh mengurangi pertumbuhan verbal dan sosial remaja dalam dunia nyata. Hal tersebut didasarkan oleh fakta hasil penelitian terhadap remaja-remaja di Amerika, yang ternyata dengan sangat cepat dapat menunjukkan letak Irak dengan Internet, namun menjadi kebingungan saat mencari letaknya dalam sebuah globe fisik bola dunia. Tentu saja fakta seperti ini merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam suatu pengembangan teknologi edukasi masa depan. Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki beberapa dampak terhadap remaja.Â
Dampak Positif
1. Â Remaja-remaja dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga remaja semakin suka.
2. Â Membuat remaja semakin tertarik untuk belajar.
3. Â Dapat menjadi solusi bagi para orangtua yang memiliki remaja yang merasa mudah bosan untuk belajar.
4. Â Dapat menambah wawasan.
5. Â Memudahkan remaja-remaja untuk mendapatkan banyak ilmu tambahan lewat internet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H