Mohon tunggu...
Muhammad Reihan Prasetya
Muhammad Reihan Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Sarjana, Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepemimpinan Perempuan untuk Bertahan dalam Tekanan pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia

22 Desember 2021   22:44 Diperbarui: 22 Desember 2021   22:50 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan menggunakan perspektif teori feminisme liberal, adanya potensi besar bagi perempuan untuk mengambil peran sebagai seorang pemimpin. Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki kemampuan yang selama ini telah diremehkan oleh pandangan kelompok tradisional. Setiap perempuan memiliki kebebasan dan berhak untuk menjadi pemimpin dengan potensi kekuatan yang mereka miliki. 

"Kita harus sadar bahwa arti 'penolong' [bagi perempuan] bukanlah berarti 'budak' tetapi sebagai 'mitra' atau 'tulang rusuk yang melengkapi tubuh.'" (Nuryati, 2015: 173). 

Dalam masa pandemi COVID-19, seiring dengan meningkatnya beban dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh kelompok perempuan, membuat mereka dapat memaksimalkan potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Penggunaan perspektif yang berbeda dari kelompok laki-laki ketika memimpin sebuah organisasi atau lembaga menjadi salah satu keuntungan dari adanya gaya baru kepemimpinan yang dapat dilakukan oleh perempuan. 

Hal ini telah dilakukan oleh kelompok perempuan pada masa pandemi COVID-19 dengan "ikut berdiri di garis terdepan sebagai pekerja kesehatan, inovator hingga penggiat komunitas." ("Pemimpin Wanita...", 2021). Di masa depan, potensi ini perlu dikembangkan oleh kelompok perempuan dan pertimbangan bagi otoritas di setiap negara untuk memaksimalkan peran perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.

Daftar Pustaka
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. (2020, Oktober 24). "Survei 'Menilai Dampak COVID-19': Perempuan Memikul Beban Lebih Berat Dibandingkan Laki-Laki." https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2921/survei-menilai-dampak-covid-19-perempuan-memikul-beban-lebih-berat-dibandingkan-laki-laki (diakses pada 20 Desember 2021).

Nuryati. (2015). "Feminisme dalam Kepemimpinan." Istinbath, No. 16, pp. 161-179.

Sulaeman, K. M., dan Salsabila, F. R. (2020). "Dampak COVID-19 Terhadap Kaum Perempuan: Perspektif Feminisme." Sentris, Vol. 1, No. 2, pp. 159-172.

"Pemimpin Wanita Terus Tumbuh di Masa Pandemi." (2021, Maret 5). https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4499462/pemimpin-wanita-terus-tumbuh-di-masa-pandemi (diakses pada 21 Desember 2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun