Mohon tunggu...
Muhammad Rayyan Firmansyah
Muhammad Rayyan Firmansyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

seorang pelajar yang berusaha menuntaskan sekolahnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Indikator Asam Basa Menggunakan Bahan Alami

2 Juni 2024   20:17 Diperbarui: 18 Juni 2024   17:05 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indikator asam basa adalah zat yang berubah warna sesuai dengan pH larutan yang diukur. Seperti yang kita tahu beberapa indikator asam basa yang konvensional yang masih sering digunakan lain kertas lakmus, fenolftalein, dan bromtimol biru. Namun penggunaan indikator asam basa tidak harus selalu menggunakan indikator yang konvensional, beberapa alternatif lainnya yang ramah lingkungan dan ekonomis, yaitu dengan menggunakan bahan alami seperti kubis, bunga sepatu, kunyit dan lainnya.

Tetapi , disini kita akan mencari tahu seberapa efektifkah indikator bahan alami dibandingkan dengan indikator konvensional dalam menentukan pH suatu larutan? berikut beberapa bahan alami yang dapat dijadikan sebagai indikator asam basa

  • Kunyit 
  • Bawang merah
  • Lengkuas
  • Air lemon
  • Bunga telang 
  • Wortel

Alat yang diperlukan :

  • Lumpang dan alu
  • Plat tetes
  • Wadah
  • Parutan
  • Saringan
  • Pisau
  • Pipet
  • Tabung reaksi

Larutan uji :

  • Hidrogen hidroksida (air suling)
  • Hidrogen klorida (HCl)
  • Natrium hidroksida (NaOH)

Prosedur

  • Siapkan alat dan bahan
  • Cuci terlebih dahulu bahan yang akan digunakan
  • Haluskan bahan alami menggunakan lumpang dan alu
  • Masukkan hasil ekstrak ke setiap plat tetes
    hasil ekstrak
    hasil ekstrak
  • Tambahkan air pada bahan alami yang masih di dalam lumpang dan alu, lalu masukkan ke dalam plat tetes di tiga tempat yang berbeda (plat 1 untuk bahan alami, plat 2 bahan yang telah diekstrak, plat 3 bahan yang telah diekstrak untuk ditambahkan asam, dan plat 4 bahan yang telah diekstrak untuk ditambahkan basa).
  • Tambahkan 3 tetes HCl pada plat 3
  • Tambahkan 3 tetes NaOH pada plat 4
  • Amati dan analisis perubahan yang terjadi pada plat tetes
  • Ulangi langkah yang sama untuk bahan alami lainnya

Analisis

Kunyit
Kunyit menunjukkan perubahan warna yang cukup signifikan saat terkena larutan asam dan basa. Warna kuning kunyit berubah menjadi oranye pekat ketika terpapar asam, sementara ketika terpapar basa, warnanya berubah menjadi hitam kecoklatan. Hal ini menunjukkan bahwa kunyit bisa digunakan sebagai indikator alami asam basa.

Bawang Merah
Bawang merah juga menunjukkan perubahan warna yang jelas ketika terpapar larutan asam dan basa. Warna ungu bawang merah berubah menjadi pink muda saat terpapar asam, dan berubah menjadi kuning saat terpapar basa. Oleh karena itu, bawang merah juga efektif sebagai indikator alami asam basa.  

Lengkuas
Seperti bawang merah, lengkuas juga menunjukkan perubahan warna yang cukup konsisten saat terkena larutan asam dan basa. Warna coklat muda lengkuas berubah menjadi kuning saat terpapar asam, dan berubah menjadi pink muda saat terpapar basa. Ini menunjukkan bahwa lengkuas juga dapat digunakan sebagai indikator alami asam basa. 

Air Lemon
Air lemon tidak menunjukkan perubahan warna yang signifikan saat terpapar larutan asam atau basa. Walaupun ada sedikit perubahan, warnanya tetap putih, sehingga air lemon tidak efektif sebagai indikator alami asam basa.

Wortel
Sama seperti air lemon, wortel juga tidak menunjukkan perubahan warna yang cukup jelas saat terkena larutan asam atau basa. Warna oranye wortel tetap stabil, tidak mengalami perubahan yang dapat diamati, sehingga wortel tidak bisa diandalkan sebagai indikator alami asam basa. 

Hasil Pengamatan
berikut merupakan tabel hasil analisis indikator asam basa menggunakan bahan alami

Hasil pengamatan
Hasil pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, tumbuhan dapat dijadikan sebagai indikator asam basa karena beberapa tumbuhan mengandung pigmen yang berubah warna saat bereaksi dengan larutan asam atau basa. Pigmen ini, seperti antosianin dalam bunga dan buah, akan mengalami perubahan warna yang berbeda tergantung pada pH lingkungan sekitarnya.

contoh antosianin, yang terdapat dalam bunga telang, menunjukkan warna merah pada kondisi asam (pH rendah) dan berubah menjadi biru atau hijau pada kondisi basa (pH tinggi). Sementara itu, kurkumin, yang terdapat dalam kunyit, berwarna kuning dalam kondisi asam dan berubah menjadi merah jingga dalam kondisi basa.  

Perubahan warna ini menunjukkan bahwa pigmen tumbuhan ini dapat digunakan sebagai indikator alami untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu larutan. Dengan memanfaatkan sifat alami ini, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi pH suatu larutan tanpa menggunakan indikator sintetis. 

Kesimpulan

  • Kunyit, Bawang merah, Lengkuas, dan Bunga telang bisa dijadikan sebagai indikator alami berdasarkan hasil dari percobaan, karena ketika diberi larutan asam atau basa terjadi perubahan warna.
  • Air lemon dan Wortel tidak bisa dijadikan swebagai indikator alami, karena dalam percobaan ini ketika diberi larutan asam atau basa tidak terjadi perubahan warna.

Saran
Dalam indikator asam basa, kita tidak harus selalu menggunakan indikator bahan konvensional seperti kertas lakmus, fenolftalein, atau bromtimol biru. Bahan-bahan alami seperti kunyit, bawang merah, lengkuas dan bunga telang dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis. Penggunaan bahan alami sebagai indikator asam basa memiliki banyak keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun