Oleh karena itu, penting bagi manajemen strategik untuk memasukkan unsur partisipasi aktif masyarakat desa dalam setiap tahap perencanaan dan implementasi.
Pertama-tama, manajemen strategik yang baik di perdesaan harus dimulai dengan identifikasi potensi yang ada.
Setiap desa memiliki karakteristik, sumber daya alam, dan budaya yang berbeda yang harus diperhitungkan dalam merumuskan strategi pengembangan SDM.
Misalnya di daerah yang kaya akan hasil pertanian, pengembangan SDM yang relevan dapat difokuskan pada pelatihan tentang teknik pertanian modern, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan pemasaran produk pertanian.
Selain itu, peningkatan pengetahuan mengenai teknologi pertanian dan cara memanfaatkan teknologi digital dalam pertanian juga dapat menjadi bagian dari strategi pengembangan SDM yang sangat krusial.
Di sisi lain, desa yang memiliki potensi pariwisata bisa mengembangkan SDM melalui pelatihan keterampilan dalam bidang perhotelan, manajemen destinasi wisata, dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan ekosistem wisata tersebut.
Dalam hal ini, manajemen strategik tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi tetapi juga pada peningkatan kapasitas manusia yang ada di desa agar mereka tidak hanya menjadi pelaku pasif, melainkan sebagai pengelola aktif yang turut merasakan manfaat dari setiap kebijakan yang diterapkan.
Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan ekonomi ini sangat penting. Melalui strategi pemberdayaan yang melibatkan mereka secara langsung, mereka akan merasa memiliki dan bertanggung jawab atas kemajuan desanya.
Ini bisa dilakukan dengan membentuk kelompok kerja atau koperasi desa yang fokus pada pengembangan SDM dan ekonomi lokal.
Selain itu, program-program pelatihan dan pendidikan bagi para pemuda desa menjadi kunci dalam mengurangi angka pengangguran serta mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Membangun Infrastruktur untuk Mendukung Manajemen Strategik di Perdesaan