Pertumbuhan ekonomi dan daya tawar rupiah di pasar valuta asing (valas) adalah dua elemen yang memiliki korelasi yang sangat erat, namun sering kali dipandang sebagai dua hal yang terpisah dalam diskursus ekonomi nasional.
Padahal dalam konteks Indonesia, keduanya saling mendukung dan bergantung satu sama lain.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, negara harus mampu memperkuat kedua aspek ini secara bersamaan.
Namun pencapaian tersebut, tidak akan tercapai hanya dengan kebijakan yang sporadis atau reaktif, melainkan melalui pendekatan yang terukur, berbasis pada analisis mendalam, dan yang paling penting adalah berkelanjutan.
Oleh karena itu, tulisan ini akan berfokus pada dua hal tersebut, yakni pertumbuhan ekonomi dan daya tawar rupiah. Mari kita bahas bersama.
Kondisi Ekonomi Indonesia di Persimpangan Jalan
Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tentu menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya tawar rupiah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir memang menunjukkan angka positif, tetapi angka-angka tersebut harus dianalisis lebih dalam.
Beberapa sektor seperti sektor manufaktur dan industri telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tapi masih banyak sektor lain yang tertinggal.