Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Rizqullah
Muhammad Rafi Rizqullah Mohon Tunggu... Lainnya - educated human

Saya Muhammad Rafi Rizqullah mahasiswa pendidikan Sosiologi UNJ 2020. Blog ini saya buat guna membagikan pengetahuan dan sekaligus sebagai wadah untuk memenuhi nilai suatu mata kuliah. Terima Kasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Pembelajaran IPS dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik

2 Januari 2023   13:20 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:40 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh:

  • Muhammad Rafi Rizqullah (1405620047)
  • Muhammad Fauzan Naufal (1405620036)
  • Salpa Rizki Apriyantio (1405620076)

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2020 Kelas B

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Pendidikanlah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah kehidupan seseorang. Meski tidak semua orang berpikiran seperti itu, pendidikan tetap menjadi kebutuhan manusia nomor satu (Mahmud, 2017). Bakat dan keterampilan seseorang akan dibentuk dan diasah melalui pendidikan. Pendidikan juga pada umumnya digunakan untuk mengukur kualitas setiap orang. Dalam bahasa latin pendidikan berarti educatum yang berasal dari kata "E" dan "Duco", "E" berarti perkembangan dari luar atau perkembangan dari sedikit menjadi banyak, sedangkan "Duco" berarti berkembang (Istiq'faroh, 2020). Dari sini, pendidikan juga bisa disebut sebagai upaya mengembangkan kemampuan diri (Mursyidi, 2020).

 Menurut Wikipedia, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran. Sedangkan, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan(Sudaryanto, 2020). Menurut Ki Hajar Dewantara ia mengemukakan bahwa pengertian pendidikan adalah tuntutan tumbuh dan berkembangnya anak(Sugiarta et al., 2019). Artinya, pendidikan merupakan upaya untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka mampu tumbuh dan berkembang sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup mereka.          

Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, berakhlak mulia. karakter, dan keterampilan. yang dia, masyarakat, bangsa dan negara butuhkan (UU Sisdiknas, 2003). Sehubungan dengan tujuan pendidikan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, berkualitas, berkarakter, dan berbudaya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diupayakan melalui perbaikan sistem pendidikan yang bermuara pada pembentukan karakter siswa mulai dari jenjang pra sekolah hingga perguruan tinggi. 

Pembinaan karakter sebagai upaya peningkatan perilaku siswa dilakukan secara berkesinambungan yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan perbuatan (Soetari, 2014). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam membentuk warga negara yang baik, sehingga pembelajaran ilmu sosial (ilmu sosial) sangat penting pada jenjang pendidikan dasar dimana pendidikan dasar merupakan landasan pemahaman dan pengetahuan tentang cara hidup. secara sosial karena di sekolah siswa berasal dari lingkungan yang berbeda, sisi lain dari itu juga yaitu kepedulian terhadap lingkungan sosial atau memiliki pengetahuan dan pemahaman sosial daripada nilai-nilai pendidikan karakter bangsa. Seperti yang telah dijelaskan di atas, tentunya pengenalan dan penguatan ilmu sosial terus dikembangkan sedalam mungkin untuk membentuk karakter siswa sekolah. Tujuan pembelajaran IPS bagi siswa ada tiga yaitu agar setiap siswa menjadi warga negara yang baik, melatih siswa agar memiliki kemampuan berpikir yang matang.

Melalui pembelajaran IPS, siswa diajarkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang baik dan damai. Ilmu sosial diperlukan untuk keberhasilan transisi kehidupan menuju kehidupan yang matang dalam memperkuat kodrat bangsa sesuai nilai dan spiritualitas. Oleh karena itu, mahasiswa IPS diajarkan untuk memecahkan masalah sosial dengan pendekatan holistik dan terintegrasi dari berbagai aspek. Proses pembelajaran dalam IPS lebih menitikberatkan pada jenis pengetahuan, keterampilan dan perilaku, ada tiga jenis pembelajaran yang harus dicapai yaitu ; "a) pengetahuan, yang merupakan kumpulan fakta dan prinsip; b) keterampilan, yaitu perolehan kompetensi melalui pengetahuan atau pembelajaran; c) berpikir, yaitu membuka, merasakan atau berpikir yang diungkapkan oleh satu tindakan" (Mursyidi, 2020). Pendidikan perilaku adalah tindakan untuk membentuk, menumbuhkan, mengembangkan dan mematangkan karakter anak agar menjadi manusia yang cerdas dan bertanggung jawab. seseorang m     elalui pelatihan akal, hati dan perbuatan secara terus menerus yang hasilnya akan terlihat dalam proses pembelajarannya juga.Kegiatan nyata sehari-hari di sekolah maupun di masyarakat pendidikan IPS memegang peranan penting dalam pembentukan karakter siswa. 

Isi 

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Pembelajaran IPS diharapkan dapat membekali siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan individu, masyarakat, lingkungan, dan kebangsaan berdasarkan perubahan waktu. Menurut Numan Somantri (2001: 44) menyatakan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk menekankan:

  • tumbuhnya nilai kewarganegaraan, moral, ideologi, negara dan agama;
  • isi dan metode berfikir ilmuwan;
  • reflective inquiry.

Sifat warga negara yang baik mudah dimunculkan pada siswa apabila guru dapat mengajarkan cara menempatkan diri terhadap kebudayaan tertentu dalam suatu masyarakat. Melalui pembelajaran IPS, siswa diharapkan dapat terlatih kemampuan dalam memecahkan masalah, sehingga mengikuti cara berfikir yang sistematis. Rasa ingin tahu siswa menuntun pada pencarian informasi secara mandiri.

Menurut Awan Mutakin (Supardi, 2011: 185) tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan pola pikir siswa agar dapat peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, serta memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan dapat terampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Dalam hal ini maka telihat bahwa pembelajaran IPS ini diharapkan nantinya meberikan manfaat untuk peserta didik dalam memecahkan masalah jika terjadi suatu masalah pada dirinya atau lingkungannya, tentu dalam hidup pasti ada masalah yang dihadapi dan ada keputusan yang harus dibuat, jika peserta didik mempelajari IPS setidaknya membantu mereka untuk memecahkan sosial yang terjadi di masyarakat.

Banks (1990:6), agar tujuan-tujuan pembelajaran IPS tercapai maka menurutnya terdapat beberapa kemampuan yang perlu dimiliki peserta didik melalui IPS yang meliputi: (a) pengetahuan, (b) keterampilan, (c) sikap dan nilai, dan (d) praktik warga negara. Dalam hal ini maka peserta didik perlu menguasai pengetahuan dalam upaya membuat keputusan reflektif dan untuk berpartisipasi secara efektif dalam komunitas warga-negara. Hal ini juga meliputi keterampilan berpikir, akademik, penelitian ilmu sosial, dan kelompok. Sebagai warga negara peserta didik juga perlu menyadari dan mengembangkan komitmen terhadap nilai-nilai demokratis dan kemanusiaan, sehinga mampu mengambil tindakan yang konsisten dengan nilai-nilai idealis negara. Melalui IPS ini peserta didik juga diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih luas tentang kehidupan politik dan mengajarkan keterampilan yang berguna, sehingga nantinya dapat mempengaruhi cara berfikir dan menentukan partisipasi politiknya, serta bagaimana ia memposisikan dirinya sebagai warga negara. Hal ini lah yang menjadi salah satu Manfaat IPS dalam pembentukan karakter peserta didik.

Maka dalam hal ini dapat telihat bahwa Pembelajaran IPS memiliki kontribusi besar ataupun manfaat bagi pembentukan karakter siswa, dalam hal ini siswa dibekali untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan individu, masyarakat, lingkungan, dan kebangsaan berdasarkan perubahan waktu. Maka dari itu pembelajaran IPS diperlukan untuk mendewasakan siswa agar dapat mencapai keberhasilannya dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap mental positif menghadapi perbaikan dan perubahan harus tertanam pada individu agar mampu bertahan di suatu masyarakat atau lingkungan. Pengendalian diri yang baik tersebut memberikan dampak yang baik dalam pemecahan masalah pada kehidupan masyarakat.

Ali Ibrahim Akbar didalam penelitiannya menjelaskan bahwa kesuksesan seseorang hanya ditentukan 20% oleh hard skill dan sisanya 80% soft skill (Marhayani, D. A. 2018:68). Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan bahwa pembentukan karakter siswa sangatlah penting. Pembentukan karakter didalam pembelajaran IPS tentu bukanlah hal yang mudah dicapai, dibutuhkannya perjuangan yang bersinergi agar menghasilkan hasil yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan karakter menjadikan peserta didik sebagai warga Negara yang baik yang berpedoman terhadap nilai agama, adar istiadar, nilai dan norma, dan nilai yang sesuai dengan budaya bangsa. Maka harus adanya perkembangan nilai yang menjadi pengentahuan yang menubuh didalam diri peserta didik seperti nilai keimanan, nasionalisme, patriotism, kemandirian, kedisiplinan, kepedulian dan tanggung jawab. Pendidikan karakter juga menginternalisasikan kepercayaan diri dan bermoral.

Pendidikan IPS di lain sisi menjadi pondasi bagi perkembangan intelektual, emosional, social dan kultural peserta didik, dan mampu menumbuhkan kecerdasan berfikir, bersikap dan berprilaku yang bertanggung jawab selaku warga Negara masyarakat dan dunia.

Pendidikan IPS menanamkan studi manusia sebagai makhluk sosial, saling berinteraksi dengan lingkungan sosial dan fisik, di tempat yang berbeda secara terus menerus dari waktu ke waktu (Putro, H. P. N. 2020). Maka dari itu pendidikan IPS memiliki kesamaan dengan pendidikan karakter yang mana keduanya bertujuan mengarahkan peserta didik menjadi warga Negara yang baik, peduli terhadap masalah social dan lingkungan yang ada dan dapat terampil memecahkan masalah serta memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Penutup

Dalam pembelajaran IPS, siswa diajarkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang baik dan damai. Ilmu sosial diperlukan untuk keberhasilan transisi kehidupan menuju kehidupan yang matang dalam memperkuat kodrat bangsa sesuai nilai dan spiritualitas. Pembelajaran IPS memiliki kontribusi besar ataupun manfaat bagi pembentukan karakter siswa, dalam hal ini siswa dibekali untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan individu, masyarakat, lingkungan, dan kebangsaan berdasarkan perubahan waktu. Maka dari itu pembelajaran IPS diperlukan untuk mendewasakan siswa agar dapat mencapai keberhasilannya dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap mental positif menghadapi perbaikan dan perubahan harus tertanam pada individu agar mampu bertahan di suatu masyarakat atau lingkungan. Pengendalian diri yang baik tersebut memberikan dampak yang baik dalam pemecahan masalah pada kehidupan masyarakat.

Daftar Pustaka

Ridwan Eri Asep. 2014. Pendidikan IPS dalam membentuk SDM Beradab. JPIS, Vol 23, No 1.

Mursidul Amin. 2013. Peran Pembelajaran IPS dalam Pembentukan Karakter Siswa. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Sugiarta, I. M., Mardana, I. B. P., Adiarta, A., & Artanayasa, W. (2019). FILSAFAT PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA (TOKOH TIMUR). Jurnal Filsafat Indonesia, 2(3). https://doi.org/10.23887/jfi.v2i3.22187

UU Sisdiknas, N. 20. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Records Management Journal, 1(2).

Mursyidi, W. (2020). Kajian Teori Belajar Behaviorisme Dan Desain Instruksional. Almarhalah | Jurnal Pendidikan Islam, 3(1). https://doi.org/10.38153/alm.v3i1.30

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun